MARGAHAYU – Anggota Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi, bertemu ratusan Bidan yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Bandung di Aula Kopo square Margahayu Kabupaten Bandung, Jumat (18/1) lalu.
Dalam kegiatan tersebut Turut hadir pula ketua IBI Jawa Barat Hj. Mien Ratminah dan ketua IBI Kabupaten Bandung Nonong Suhaeni.
Kegiatan Dengar Pendapat dengan Masyarakat (DPM) MPR-RI Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019 tersebut, Dede Yusuf yang berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat II melalui Partai Demokrat (PD) bicara tentang Perkembangan Rancangan Undang Undang Kebidanan.
Dede Yusuf mengungkapkan, RUU Kebidanan sudah masuk Program Legislasi Nasional 2015-2019 (Prolegnas) dan telah menjadi RUU prioritas sejak 2015 sesuai dengan usulan Komisi IX dan Ia juga menargetkan bahwa RUU kebidanan dan disyahkan pada tahun sidang 2019 karena RUU Kebidanan ini sudah masuk tim perumus dan tim sinkronisasi Komisi IX.
”Terdapat beberapa isu penting dan strategis yang dibahas dalam RUU ini, di antaranya merumuskan ulang fungsi dan tanggung jawab bidan serta pendidikan kebidanan maupun konsil kebidanan, pendayagunaan bidan serta pengawasannya. Sehingga RUU Kebidanan ini sangat penting untuk segera di syahkan” ungkap Dede Yusuf saat ditemui di rumah Rancage, Baleendah Kabupaten Bandung, Jumat (25/1).
Dede Yusuf berharap bahwa RUU Kebidanan ini akan menjadi harapan baru terhadap pemberdayaan bidan yang selama ini sangat berperan pada kelangsungan hidup dalam menolong jiwa manusia di masyarakat.
Menurutnya, Undang-Undang Kebidanan ini bila sudah disahkan nantinya, akan menjadi sejarah baru pada dunia kesehatan. Sebab, jelasnya, tenaga bidan yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penurunan angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi belum mendapatkan perlindungan undang-undang dalam menjalankan profesinya. Meskipun saat ini, menurut data yang ada, dari jumlah bidan yg mencapai 350.000 hampir 60 persen nya ada di pulai jawa, sehingga distribusinya belum merata.