“Banyak bahan alami yang bisa digunakan, misalnya kapur untuk membasmi hama jamur (fungi). Ini memang membutuhkan proses yang tidak semudah membeli pestisida kimia, namun biaya produksinya paling hanya sepuluh persen dari membeli pestisida kimi di saat kondisi pasar normal,” tutur Tisna.
Saat normal, kata Tisna, harga pestisida kimia bisa mencapai Rp 250.000 per kemasan. Sementara harga bahan baku pestisida alami paling hanya sekitar RP 25.000, itupun jika terpaksa harus membeli.
Selain murah, pestisida alami juga membuat residu kimia pada hasil panen berkurang drastis. Hal itu merupakan standar kualitas yang dibutuhkan agar komoditas bisa masuk ke pasar ekspor atau setidaknya pasar modern.
Hal itu diakui Tisna, sudah dilakukan para petani besar. Mereka selama ini tak butuh biaya besar untuk pestisida, namun bisa mendapat keuntungan berlipat dari hasil panen yang tembus pasar modern dan pasar internasional.
“penggunakan pestisida kimia juga secara tidak langsung sudah terbukti mengganggu tingkat kesehatan dan angka harapan hidup masyarakat, salah satunya di sentra hortikultura Kecamatan Kertasari. Wilayah itu saat ini memiliki angka harapan hidup hanya sampai sekitar usia 54 tahun atau paling rendah di Kabupaten Bandung yang rata-rata angka harapan hidupnya mencapai usia 60 tahun,” pungkasnya (rus/yan)
