CIMAHI– Pada 2019 Pemerintah Kota Cimahi menganggarkan sebesar Rp 4 miliar untuk kebutuhan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi. Padahal, pada 2018 yang lalu, BPBD hanya mampu menyerap anggaran sekitar 85 persen dari jumlah anggaran sebesar Rp 3,1 miliar.
Kepala BPBD Kota Cimahi, Dani Bastiani mengaku, salah satu kendala tidak terserapnya anggaran secara optimal karena banyak tertahan pada rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan yang sifatnya penanganan pascabencana.
“Yang masuk kategori bencana itu relatif, tidak bisa disamaratakan. Jadi tidak sembarangan bisa mengeluarkan bantuan,” ungkap Dani saat dihubungi, kemarin (14/1)
Dia mencontohkan, banyak laporan yang diterima mengenai rumah roboh, namun setelah ditindaklanjuti bukan karena bencana, maka akan dioper ke SKPD terkait. “Kalau ada laporan tentu kita terima, tapi kita kroscek dulu. Kalau karena bencana tentu akan ditindaklanjuti, tapi kalau bukan akan kita koordinasikan dengan SKPD lain, misalnya DPKP,” tuturnya.
Sementara untuk anggaran yang terserap sebesar Rp2,635 miliar, Dani mengaku, digunakan untuk kegiatan pra bencana, yaitu pelatihan dan pembekalan bagi masyarakat untuk menghadapi bencana. Selain itu, anggaran juga digunakan untuk belanja logistik kebencanaan yang menghabiskan sekitar Rp 300 juta
“Untuk tahun 2018 ada sekitar 5 sampai 6 kali pelatihan dan pembekalan. Anggarannya disesuaikan dengan potensi bencana. Tahun 2019 juga kemungkinan 5 sampai 6 kali pelatihan, dan itu wajib,” ucapnya.
Untuk itu ia berpendapat, pas jika Pemkot Cimahi pada tahun ini memberikan anggaran sebanyak Rp 4 miliar. Sebab masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi oleh BPBD.
’’Kita perlu tambahan armada yang saat ini masih kurang, seperti mobil bak terbuka yang urgensinya sangat prioritas. Sekarang anggota pakai motor pribadi kalau ada keperluan,” imbuhnya.
Anggaran Rp 4 miliar tersebut akan digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan BPBD. Dari mulai operasional hingga belanja logistik kebencanaan. “Kalau untuk keseluruhan sekitar Rp 4 miliar setahun,” terangnya.
Dengan anggaran itu, Dani memastikan bahwa kebutuhan logistik tahun ini aman. Terlebih lagi saat ini tengah memasuki musim hujan. “Kita anggap cukup dulu. Karena kita juga ada pembelian logistik tahun 2019 untuk mengantisipasi kalau memang ada masyarakat yang terdampak (bencana),” pungkasnya.(ziz)