BANDUNG – Dinas Perhubungan Kota Bandung bekerja sama dengan Polrestabes Bandung mulai memberlakukan rekayasa Jalan Terusan Jakarta, kemarin (14/1/2019). Rekayasa dimulai dari depan Lucky Square hingga Jalan Golf Barat Arcamanik.
Rekayasa jalan tersebut dengan memasangi kanal pembatas (road barrier) untuk menutup beberapa akses yang sering digunakan oleh para pengguna kendaraan, untuk menyeberang ataupun putar balik.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana bersama Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Irman Sugema dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Didi Riswandi memimpin secara langsung proses rekayasa jalan.
Di depan depan Lucky Square dipasangi “road barrier” berwarna orange. Dengan demikian, pengendara yang dari arah jalan Babakan Surabaya tidak naik ke fly over Pelangi. Pengendara harus melanjutkan perjalanan ke Jalan Jakarta. Sedangkan untuk mengarah ke Arcamanik, pengendara harus memutar di bawah fly over Pelangi ataupun melewati Jalan Ahmad Yani.
Rekayasa lainnya di persimpangan Jalan Atlas, Jalan Sulaksana, Jalan Purwakarta dan terakhir di persimpangan Komplek Puri Dago. Khususnya yang dari arah jalan Jakarta menuju Arcamanik dibuat satu arah. Sehingga bagi pengendara dari arah Arcamanik menuju Jalan Jakarta diharuskan berbelok kiri ke arah komplek Puri Dago terlebih dahulu.
Yana Mulyana mengatakan, upaya tersebut sebagai alternatif mengurai kemacetan di kawasan tersebut. Rekayasa ini telah melalui proses pengkajian komperhensif antara Dinas Perhubungan Kota Bandung dan Polrestabes Bandung.
“Ini sudah melalui proses pengkajian oleh Dishub Kota Bandung dan Polrestabes dengan mamakai aplikasi. Bahkan Polda dan Dishub Jabar bersama stakeholder lainnya juga sudah mengkajinya,” ujar Yana di sela pemantauan rekayasa jalan, Senin (14/01/2019).
“Ada titik merahnya (kemacetan) bergeser. Awalnya ada 4 sekarang menjadi 1 titik saja titik merahnya. Saya pikir itu lebih baik kita lakukan dari pada tidak. Begitupun wilayah Sukajadi, itu juga sudah dikaji. Dari 5 titik merah, setelah rekayasa ini dilakukan akan mengurangi menjadi 1 titik juga,” tuturnya.
Yana menjelaskan alasan rekayasa di Jalan Jakarta dan Jalan Sukajadi, karena setiap harinya volume kendaraan di daerah tersebut sangat penuh. Hal itu membuat kemacetan di beberapa titik.