NGAMPRAH– Penataan objek wisata Curug Malela di Kecamatan Rongga Kabupaten Bandung Barat masih terganjal persoalan infrastruktur yang masih belum maksimal. Akses jalan setapak sangat dibutuhkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung yang datang.
Kepala Bidang Kepariwisataan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB Nunung Sonbariah membenarkan jika persoalan infrastruktur menjadi hal yang perlu dibenahi di tahun ini. “Persoalan infrastruktur akan jadi fokus kami di tahun ini. Salah satunya jalan setapak untuk sampai ke bawah menuju curug,” kata Nunung di Ngamprah, kemarin.
Nunung mengungkapkan, pihaknya akan segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Apalagi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelontorkan anggaran sekitar Rp 3 miliar untuk perbaikan objek wisata Curug Malela tahun ini.
“Bantuan dari provinsi ini akan membantu untuk penataan infrastruktur. Sehingga diharapkan bisa menarik minat wisata yang datang ke Bandung Barat khususnya ke Malela,” ujarnya.
Menurut Nunung beberapa sarana dan prasarana di kawasan wisata tersebut sebetulnya sudah ada yang ditata oleh pemerintah daerah. Untuk penataan Curug Malela, pihaknya bahkan menganggarkan Rp 200 juta dari dana APBD.
“Untuk lapak-lapak pedagang kami sudah tata. Salah satunya lapak dengan tema wawasan tradisional. Termasuk untuk pembangunan ticket box dan perbaikan lahan parkir itu sudah kami lakukan penataan,” katanya.
Menurut Nunung, jika sudah ditata dengan baik, selain objek wisata ini mampu menarik wisatawan, itu juga diharapkan ada pihak swasta yang tertarik untuk mengelola.
“Lahan objek wisata Curug Malela ini merupakan milik perhutani. Dalam perjanjian kerja sama, pemerintah daerah selama ini hanya menerima hasil dari pengelolaan objek wisata tersebut. Ya, siapa tahu jika selesai penataan akan ada investor yang tertarik untuk mengembangkan objek wisata ini,” terangnya.
Nunung menambahkan, Pemprov Jabar juga rencananya akan menggelontorkan dana sebesar Rp 2,5 miliar untuk penataan desa wisata di KBB. Rencananya anggaran tersebut akan digunakan untuk perbaikan akses jalan, pembangunan galery dan home stay.
“Untuk dua desa wisata kami mendapatkan anggaran Rp 2,5 miliar. Dua desa yakni Desa Sunten Jaya dan Desa Cibodas, itu akan mendapatkan anggaran tersebut,” katanya.