BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengupayakan kesejahteraan buruh. Salah satu cara mewujudkannya, dengan terus berinovasi.
Beberapa upaya tersebut di antaranya, program bus buruh gratis, delivery service sembako, dan mendorong perusahaan menyediakan rusun dekat pabrik. Kini Pemkot Bandung tengah berupaya membantu anak buruh memperoleh beasiswa.
“Itu semua untuk membuat buruh sejahtera,” ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung, Asep Cucu Cahyadi selepas Penganugerahan Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2018 di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, belum lama ini.
Pada tahun 2018 lalu, lanjut dia, Pemkot Bandung pun telah menerbitkan Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2018 tentang Ketenagakerjaan yang menyangkut regulasi agar buruh sejahtera. Pasalnya, buruh merupakan salah satu prioritas agar menjadi sejahtera.
“Jumlah buruh berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistika) sebanyak 182 ribu. Jumlah itu dari semua sektor kecuali perhotelan. Sehingga buruh ini sangat menentukan kondusivitas ekonomi di Kota Bandung,” katanya.
Pada anugerah jaminan sosial ketenagakerjaan, Kota Bandung berhasil menempati posisi terbaik ketiga sebagai pemerintah daerah yang telah mengimplementasikan jaminan sosial ketenagakerjaan. Posisinya berada di bawah Kota Bekasi dan Kota Bogor.
“Alhamdulillah Kota Bandung bisa mempertahankan peringkat ketiga. Walaupun sudah berupaya maksimal namun karena ketat sekali. Mudah-mudahan jadi penyemangat untuk terus berpacu dan terus berkarya,” seru Asep.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil mengemukakan, pemerintah daerah harus terus berinovasi dan melakukan perubahan dalam segala bidang. Hal ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam setiap persoalan yang dihadapi warganya.
“Terus berinovasi dari yang sebelumnya biasa menjadi luar biasa. Dari yang sebelumnya tidak ada menjadi ada,” ucap Emil. (yan)