NGAMPRAH– Sebanyak 15 perusahaan di Kabupaten Bandung Barat seperti perusahaan PT PLN dalam mega proyek nasional PLTA Upper Cisokan, Kota Baru Parahyangan, Indonesia Power (IP), Bjb dan beberapa perusahan lainnya menyatakan kesiapannya untuk ikut berkontribusi dalam melakukan bedah rumah bagi warga miskin di tahun ini. Mereka akan menggunakan dana CSR untuk mendukung program yang digulirkan oleh Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna dan Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan (AKUR).
“Hitungan sementara ada sekitar 15 perusahaan yang akan membantu untuk mendukung program bedah rumah di tahun ini. Mereka akan menyerahkan dana CSR minimalnya sekitar Rp 25 juta/perusahaan khusus untuk program ini (bedah rumah),” kata Pejabat Sekda Kabupaten Bandung Barat, Asep Ilyas, kemarin.
Menurut Asep, partisipasi sejumlah perusahaan dalam mendukung program bedah rumah ini sudah berjalan sejak dilantiknya pasangan AKUR. Tepatnya dalam perjalanan 100 hari kerja beberapa waktu lalu. “Selama 100 hari kerja itu sudah banyak perusahaan yang memberikan CSR-nya untuk program bedah rumah. Total sudah 60 rumah yang sudah dilakukan bedah rumah selama tiga bulan lalu dan itu semua dari CSR,” ungkapnya.
Dalam menentukan lokasi bedah rumah, sebut dia, pihaknya menyerahkan hal itu kepada perusahaan yang berkoordinasi dengan Dinas terkait serta desa/kecamatan setempat. Sehingga kehadiran Bupati Bandung Barat Aa Umbara hanya secara simbolis memberikan bantuan tersebut kepada warga yang menerima. “Soal teknis bantuannya itu silahkan perusahaan yang berkoordinasi dengan aparat setempat. Jika sudah dipilih lokasi dan penerimanya, pak bupati tinggal hadir,” terangnya.
Tahun ini, sebut dia, tinggal dua dapil yang belum dilakukan bedah rumah. Mulai dari Dapil 1 meliputi Kecamatan Padalarang, Ngamprah dan Saguling. Selanjutnya Dapil 3 yakni Kecamatan Lembang, Parongpong dan Cisarua. “Dua dapil tersebut menjadi sasaran pemerintah daerah untuk dilakukan bedah rumah. Karena sebelumnya tiga dapil sudah dilakukan melalui program Ngariksa Lembur yang diikuti oleh jajaran Forkopimda (forum koordinasi pimpinan daerah),” ujarnya.
Setelah semua dapil selesai, kata dia, selanjutnya program bedah rumah ini akan difokuskan di setiap kecamatan. Sehingga target penuntasan rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang digagas sejak berdirinya Kabupaten Bandung Barat bisa cepat tuntas. “Bantuan CSR perusahaan ini sangat membantu mengurangi beban APBD. Tapi, tetap dari APBD juga dialokasikan tahun ini karena masih banyak yang harus diperbaiki. Termasuk ada juga bantuan dari pusat dan provinsi,” tandasnya. (drx)