NGAMPRAH– Banyaknya koperasi yang sudah tidak aktif di Kabupaten bandung Barat membuat pemerintah daerah membekukan ratusan koperasi yang sudah berdiri. Hal itu dilakukan lantaran ratusan koperasi tersebut saat ini sudah tidak aktif lagi. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM KBB, Ade Wahidin di Ngamprah, kemarin.
Dia mengungkapkan, pihaknya sengaja membekukan ratusan koperasi tersebut karena khawatir juga akan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab seperti yang terjadi di daerah lain.
“Untuk menghindari kejahatan yang bisa merugikan masyarakat kita bekukan karena memang sudah tidak aktif. Tapi dengan catatan bahwa koperasi tersebut sudah tidak aktif dalam kurun waktu 4-5 tahun,” kata Ade.
Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UMKM KBB, dari 640 koperasi yang tercatat di KBB, saat ini hanya 430 yang aktif. Menurut Ade, penyebab utama banyaknya koperasi yang dibubarkan, hal itu lantaran tidak berjalannya pengelolan manajemen yang baik di setiap koperasi.
Ade menambahkan, pembubaran langsung dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM.
“Maka dari itu saya berharap ke depan pengelolaan koperasi bisa lebih baik,” terangnya.
Ade menambahkan, selama ini rata-rata koperasi di KBB bergerak di bidang simpan pinjam. Adapun keberadaan koperasi tersebut kata dia, sangat membantu ekonomi masyarakat.
“Di KBB selama ini koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam itu paling banyak. Selain itu, ada juga koperasi yang menjalankan di bidang pertanian dan susu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ade mengatakan, saat ini tidak sedikit koperasi yang bisa menyejahterakan banyak anggotanya. Seperti koperasi di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta.
“Koperasi Mekarmulya di Desa Mekarwangi ini sudah maju. Bahkan selain anggotanya sangat banyak, perputaran uangnya pun sampai miliaran,” katanya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD KBB Sunarya Erawan meminta pemerintah daerah agar bisa menggerakkan kepengurusan koperasi. Sebab kata dia, koperasi merupakan wadah yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Koperasi bisa digunakan modal usaha. Karena faktanya, sekarang banyak masyarakat kesulitan untuk mendapatkan modal usaha,” katanya.