SOREANG – Dinas Pertanian Kabupaten Bandung akan memfasilitasi petani untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian agar memenuhi kualifikasi ekspor.
Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kabupaten Bandung Ir. H. Tisna Umaran mengatakan, untuk komoditas pertanian dan buah-buahan sebetulnya peluangnya sangat besar. Bahkan, permintaanya sangat banyak.
Untuk itu, agar permintaan ini terpenuhi khususnya sayuran dan buah yang memiliki kualitas ekspor, pihaknya memberikan pembinaan dengan berbagai fasilitas kepada para petani.
’’Untuk melakukan ekspor produk sayuran dan buah memiliki persyaratan yang sangat ketat dan berkualitas sangat baik, hal ini sudah menjadi standar perdagangan komoditas internasional,”jelas Tisna ketika ditemui belum lama ini.
Pihaknya saat ini, akan fokus kepada komoditas yang biasa ditanam di Kabupaten Bandung. Sebab, dibeberapa wilayah komuditas sayuran sudah banyak dikembangkan.
Tisna mengatakan, Saat ini di Kabupaten Bandung sendiri sudah ada 31 komoditi sayuran yang sedang dikembangkan. Sehingga, kedepan rencananya ada beberapa komoditi sayuran dan buah siap dikirim ke luar negeri.
’’ Nah kalau buah-buahn ada 12 komoditi dan 1 lagi bunga melati,” jelasnya.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bandung akan terus mendorong komoditi sayuran dan buah-buahan untuk diekspor ke luar negeri, diantaranya Singapura dan Hongkong. Sebab, ekspor sayuran dan buah ini akan terus dikembangkan sehingga dapat menghasilkan devisa.
“Salah satu ekspor sayuran di Kabupaten Bandung kurang lebih ada 70 item atau komoditi khusus ke Singapura. Dan tren dari tahun ke tahun terus bertambah,” terangnya.
Untuk meningkatkan hasil produksi pertanian di Kabupaten Bandung, Tisna menambahkan telah menyiapkan beberapa strategi dengan memberdayakan para petani sayur dan buah. Salah satu yang tengah diupayakan adalah meminta petani untuk menghasilkan produk layak ekspor.
“Kualitas produk dan harga terus bertambah, oleh karena itu pihak eksportir datang ke kami dan kami akomodir. Kepada petani kami tekankan produk yang dihasilkan harus standar ekspor,” paparnya. (yul/yan)
pUntuk program ketahanan pangan pemerintah pusat, masih konsentrasi pada swasembada pajale (padi, jagung dan kedelai). Sebab, padi merupakan komoditas yang stategis dan merupakan bahan pokok kehidupan manusia.