BANDUNG– Langkah Satgas Antimafia Bola di bawah Mabes Polri didukung penuh Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar untuk mengungkap para pelaku mafia bola yang merugikan semua pihak. Bahkan, secara tegas dirinya meminta agar sanksi Persib juga diselidiki.
Umuh angkat bicara mengenai kasus pengaturan skor yang terjadi di sepak bola Indonesia. Baru-baru ini Tim Satgas Antimafia Bola meringkus empat tersangka penipuan dan pengaturan skor di Liga 2 dan Liga 3.
Keempat orang tersebut adalah Johar Lin Eng (Ketua Asprov Jawa Tengah dan anggota Komite Eksekuti PSSI), Dwi Irianto (anggota Komisi Disiplin PSSI), Priyanto (mantan anggota Komite Wasit PSSI), dan Anik Yuni Artikasari (anak Priyanto).
Sebelum itu, Komdis PSSI juga sudah menghukum Hidayat (Exco PSSI), Bambang Suryo (Manajer Persekam Metro FC), klub PMP Mojokerto Putro, dan Krisna Adi (pemain PSMP) karena keterlibatannya dalam pengaturan skor di sepakbola Indonesia.
Umuh mengatakan, itu merupakan langkah bagus bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Dia berharap, Satgas bisa mengungkap dalang pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Tak hanya itu, dia juga meminta agar semua anggota PSSI pun tak luput dari pemeriksaan, termasuk Komisi Disiplinnya.
“Bersyukur sekarang terbuka, semua sekarang berteriak. Semoga bisa dibongkar. Saya melihat seperti ini adalah jelas banyak yang terlibat. Semua harus diperiksa apalagi Komdisnya,” tegas Umuh, dikutip laman vikingpersib, kemarin.
Umuh juga meminta agar sanksi yang diberikan Komdis PSSI kepada Persib pun turut diselidiki. Maung Bandung seperti diketahui mendapatkan sanksi berupa larangan menggelar laga kandang di Pulau Jawa dengan tanpa penonton hingga akhir musim.
Sanksi tersebut diberikan setelah terjadinya berbagai insiden sebelum laga Persib melawan Persijadi pekan ke-23. Paling disoroti kasus kematian salah seorang pendukung Persija, karena dikeroyok oknum Bobotoh di Lapangan Parkir Gerbang Biru Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), beberapa jam sebelum pertandingan.
Tak hanya itu, banyak pemain kunci Persib seperti Ezechiel N’Douassel, Jonatan Bauman, hingga Bojan Malisic yang juga dijatuhi sanksi larangan bermain lima hingga tiga pertandingan setelah laga melawan Persija.