SOREANG – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Drs. H. Ruli Hadiana menyatakan hingga September 2018, nilai investasi di Kabupaten Bandung mencapai angka Rp15 triliun.
Ruli mengungkapkan, dalam kurun waktu delapan tahun terakhir investasi di Kabupaten Bandung terus naik. Hal tersebut tidak lepas dari berbagai macam inovasi yang digulirkan oleh DPMPTSP.
“Nilai investasi kita terus meningkat. Saya masih ingat tahun 2011 nilai investasi mencapai Rp3,2 triliun, 2012 naik jadi 6,3 triliun, 2013 diangka 8,2 triliun, dan di bulan September tahun ini investasi mencapai angka 15 triliun,” sebut Ruli ketika ditemui kemarin (26/12/18),
Untuk terus meningkatkan dan mempermudah investasi pihaknya akan me-launching sistem Online Single Submition (OSS) yang merupakan kebijakan pemerintah pusat.
“Insyaallah besok kita akan me-launching sekaligus mensosialisasikan sistem OSS kepada masyarakat. Nantinya masyarakat akan diberitahu mana perizinan yang dikelola oleh DPMPTSP dan mana perizinan yang terintegrasi oleh OSS,” kata dia.
Dia menjelaskan, sebelum ada sistem OSS, pihaknya sudah menciptakan berbagai macam inovasi berbasis online, seperti Sistem Layanan Online Cetak Sendiri (Siloncer) dan Sabilulungan Sistem Informasi Perizinan Terpadu (Samirindu).
Dia menuturkan, sistem OSS tidak bisa berdiri sendiri, tetap harus ada pendukungnya. Para pengusaha yang akan mendirikan usaha di Kabupaten Bandung harus memiliki SITU (Surat Izin Tempat Usaha) dan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
’’Untuk mempermudah peroses perizinan, pengusaha juga bisa memanfaatkan Siloncer dan Samirindu,” kata Ruli.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Ir. H. Sofian Nataprawira, MP menjelaskan, penanaman modal harus menjadi bagian dari penyelenggaraan perekonomian dan ditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung.
“Selain itu, selaras dengan Undang-undang nomor 25 tahun 2017 tentang Penanaman Modal, menyatakan bahwa penanaman modal harus menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan,” urai Sofian.
Senada dengan Ruli, Sekda berpendapat nilai investasi di Kab Bandung makin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari capaian nilai investasi pada tahun 2017 yang naik mencapai 34,23 persen atau dari Rp. 8,175 triliun di tahun 2016 menjadi Rp. 10,973 triliun di tahun 2017.