BANDUNG – Kepala Dinas Pariwasata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Ida Hernida menginginkan adanya destinasi wisata. Minimal dalam satu kabupaten/kota terdapat satu destinasi wisata unggulan dengan tagline pariwisata juara, ekonomi kreatif juara.
”Diharapkan masyarakat, akan menjadi pretty tourism. Dimana tidak membedakan perlakuan antara touris asing dengan masyarakat Jawa Barat. Karena dengan diwujudkannya Jawa Barat sebagai destinasi wisata akan mengalami lonjakan wisatawan asing maupun nasional,” kata Ida saat menggelar Rapat koordinasi (Rakor) III di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, kemarin (26/12).
Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Jabar Iwan Darmawan, menyontohkan akan melihat pola yang telah dilakukan Bandung.
”Dengan kesatuan visi, akan mewujudkan daerah Jawa Barat jadi destinasi pariwisata. Menjaring wisatawan itu, melihat pola dari Bandung yang mana objek yang akan menjadi daya jualnya,” kata Iwan pada Jabar Ekspres, kemarin (26/12).
Karena itu sebut dia, kesatuan visi setiap daerah akan memberi output yakni dengan berapa lama kunjungan wisata dan jumlah kunjungan wisata baik dari nusantara maupun mancanegara.
Dikatakan Iwan, sesuai dengan RPJMD ditargetkan sebanyak 49 juta indikator. Namun Gubernur Jawa Barat meminta adanya penambahan indikator menjadi dua kali lipat, yakni menjadi 70 juta indikator.
”Pembangunan creative center akan dirikan di Kota Cirebon, Bogor, Tasik, Purwakarta, Bekasi, dan Kabuapten Subang,” sambungnya.
Selain itu sebut Iwan, pada 2019 mendatang akan dilakukan penataan alun-alun. Pihaknya menargetkan setiap satu kabupaten/kota minimal harus memiliki satu alun-alun. Untuk tahap pertama akan dibangun di wilayah Kabupaten Bogor, Tasikmalaya, Indramayu, Majalengka, Sumedang dan Kota Cirebon.
”Pembangunan akan dimulai pada tahun 2019 dan diharapkan 2020 bisa operasional,” jelasnya.
Selain itu, Iwan juga menambahkan bahwa promosi investasi pariwisata harus tumbuh. Ketika ada ekspansi ke suatu wilayah diharapkan ada industri industri baru. ”Konsentrasi di hotel dalam suatu kabupaten harus ada satu minimal bintang tiga,” ungkapnya.
Dalam pembangunan destinasi pariwisata ini, harus ada kolaborasi dari provinsi dan kota juga dengan dinas terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, Dinas Olahraga untuk daya tarik parawisata dan untuk segi akses harus berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan.