Sang Ibu dan keluarga
Keluarga merupakan basis ekspresi terbaik sang ibu untuk melukiskan nilai-nilai baik sang anak. Keunikan dari nilai-nilai baik sang anak ini perlu dirancang dan dijaga selama tumbuh kembang pentingnya, mulai di usia dasar hingga sang anak menuju aqil baligh dan dewasa, dalam lingkup takdir Tuhan Yang Maha Esa. Pondasi dasar nilai yang harus kuat ditanamkan kepada jiwa sang anak adalah aqidah (nilai-nilai religius), yang akan mempengaruhi semua warna kehidupan sang anak, apapun zamannya.
Mari jaga keluarga sebagai benteng dan instrumen penting, agar tetap kondusif harmonis serta menjadi wadah kasih sayang dalam tugas pengasuhan anak. Jauh dari hal-hal negatif yang akan merusaknya.
Dalam hal ini, peran ibu tak tergantikan. Siapapun memiliki kenangan bersamanya, sehingga peringatannya merupakan momen istimewa dalam ungkapan cinta dan terimakasih atas peran pentingnya dalam kehidupan kita.
Zaman Generasi Z
Ciri khas generasi zaman ini yang sangat melekat adalah hampir semua alur kehidupannya difasilitasi oleh gadget dan dunia maya. Mulai dari ekspresi mencari informasi, bermain, berkoneksi/berteman, hingga menemukan jawaban dari rasa ingin tahunya, hampir ada dalam kehidupan setiap keluarga dan hal itu sangat berpengaruh.
Kompetitif, ketepatan waktu dan ekspresif menjadi salah satu ciri yang melekat, dan inilah peluang untuk melejitkan potensi-potensi anak sehingga tuntutan ketrampilan sang ibu dalam pengasuhan dan pendidikan menjadi sangat penting.
Karena itu, meski pun sang ibu dan para orang tua lahir dari zaman yang sangat berbeda dengan sang anak, kebersamaanya harus mampu menghadirkan sebuah kehidupan yang harmonis. Sang ibu agar lebih arif menyikapi zaman dan teknologi dengan terus melakukan pembelajaran penggunaan teknologi secara aman, dengan sabar penuh cinta dan kasih sayang membimbing anak. Dimulai dengan keteladanan yang kuat dari ibadah, sikap dan perilaku, penyikapan masalah yang muncul dalam keluarga, termasuk pemakaian gadget dalam keluarga.
Sebagai pelaksana harian pendidikan sang anak dalam menerjemahkan cita-cita keluarga, yang memiliki energi cinta tak pernah pupus, kehadiran Ibu menjadi modal membersamai seperih apapun zaman dan persoalan yang dihadapi anak, sekaligus pengharmonisasi semua instrumen di rumah. Sosok Ibu adalah pembangun hati dan rasa, pelipur lara dan syurga kebahagiaan dunia melekat kuat dalam diri ibu. Jadi sangat tepat ada ungkapan, syurga berada di telapak kaki ibu, bagi ibu yang memerankan tugas-tugasnya dengan baik.