JAKARTA – Isu dugaan adanya pengaturan skor atau yang dikenal dengan match fixing dalam kompetisi sepak bola Tanah Air, dalam berapa waktu belakangan ini memang tengah mencuat. Kasus itu terangkat setelah adanya pengakuan dari klub peserta.
Mereka menyebut sejumlah petinggi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terlibat dalam kasus tersebut. Bahkan, salah satu anggota komite eksekutif (exco), Nuhidayat, mundur dari jabatannya setelah dilaporkan meminta Madura United mengalah dari PSS Sleman di Liga 2 musim ini.
Kemungkinan atas pernyataan tersebut, Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal (Ditipidkor Bareskrim) Polri melakukan pemanggilan terhadap sejumlah pelaku sepakbola Indonesia. Pemanggilan itu terkait kasus dugaan pengaturan skor dalam pertandingan sepak bola di kompetisi Tanah Air.
Dalam agenda pemanggilan Bareskrim, nama-nama yang dipanggil ialah Sekjen PSSI, Manajer Madura FC Januar Herwanto, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Berlington Siahaan, Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Richard Sambera, dan Sekjen BOPI Andreas Marbun.
Menurut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo pemanggilan lima pelaku olahraga di tanah air itu untuk dimintai keterangan lantaran diduga mereka memiliki informasi dan mengetahui seputar pengaturan skor dalam kompetisi di Tanah Air.
”Hari ini (kemarin, Red.), dipanggil lima orang. Kami memintai keterangan awal terhadap lima ornag ini sebgai saksi yang memiliki informasi dan mungkin mengetahui ataupun paham tentang SOP (standar operasional prosedur) dalam sebuah pertandingan sepak bola di Indonesia,” ungkap Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/12) kemarin.
Untuk selanjutnya, Dedi menuturkan pihaknya telah mempersiapkan untuk memanggil meanggil tujuh nama lainnya. Dijadwalkan, tujuh nama itu diminta mendatangi Dittipidkor Bareskrim pada 26-28 Desember 2018, mendatang.
Menurut Dedi pemanggilan tujuh nama yang nantinya dipanggil itu dari pihak Kemenpora, wasit hingga PSSI. Meski demikian ia belum membeberkan nama-nama yang akan dipanggil pihaknya pada pekan depan.
”Timeline lainnya kita sudah siapkan nanti Rabu, Kamis serta Jumat juga akan ada beberapa orang yang dipanggil. Untuk nama-namanya yang dipanggil nanti akan saya sampaikan,” terangnya.