Akui Gunakan Bilik Asmara

”Lewat telpon carikan mobil, karena biasanya beli obat, baju jadi saya tanya ‘mau ngasih siapa’ ternyata buat Wahid Husen. Saya hanya patuh karena biasa ngasih,” jelasnya.

Ineke juga menuturkan soal ‘bilik asmara’ yang kerap digunakan bersama dengan Fahmi Darmawansyah, bahwa ruangan itu sengaja dibuat.

Menurut dia, ruangan tersebut dibangun atas inisiatif suaminya. ”Saya baru tahu belakangan ini soal (bilik asmara) setelah suami saya cerita sebelumnya ada tempat,” jelasnya.

”Dia gak tega kalau liat saya datang lewatin banyak orang. Mungkin dia punya inisatif, dan enggak cerita sama saya,” jelasnya saat menjawab pertanyaan hakim.

Inneke menuturkan, dalam bilik asmara tersebut, tidak terdapat fasilitas mewah. Hanya ada kasur, kamar mandi dan kipas. Diakui Innekke, bahwa dirinya pernah menggunakan bilik itu.

”Saya kerap menggunakan ruangan tersebut untuk memenuhi kewajiban sebagai istri. Itu kewajiban istri, saya menjalankannya. Melayani suami saya, kebutuhan biologis manusia. Harus dipenuhi,” ungkapnya.

Lalu hakim bertanya, berapa kali dalam sebulan.

Namun pertanyaan hakim tersebut, disela oleh terdakwa Fahmi. ”Mohon maaf yang mulia. Sekalian saja tanya‎ pakai baju apa. Saya keberatan dengan itu,” sela Fahmi.

Inneke pun tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Namun dia mengatakan, dalam seminggu, bisa menjenguk suaminya dua sampai tiga kali di lapas. (ona/arf/JPC/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan