NGAMPRAH – Untuk mewujudkan proyek cable car atau kereta gantung di kawasan wisata Lembang Kabupaten Bandung Barat, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) Bandung Barat sedang mengajukan perizinan trase/ jalur ke Kementerian Perhubungan.
Proses ini merupakan bagian dari tahapan yang harus ditempuh terkait rencana pembangunan cable car yang akan menghubungkan sejumlah tempat wisata yang menjadi ikon di Kawasan Bandung Utara (KBU).
“Tahapannya memang harus mengajukan izin untuk trase cable car ke pihak provinsi dan juga Kementerian Perhubungan. Itu merupakan progres terbarunya yang kami lakukan,” kata Direktur BUMD PT PMgS Denny Ismawandi Ngamprah, kemarin.
Menurut Denny, perizinan trase itu menjadi krusial karena jika disetujui maka menjadi starting point dalam melakukan pekerjaan berikutnya salah satunya adalah groundbreaking.
Jika awalnya trase yang akan dibuat dari titik awal objek wisata Farmhouse ke Floating Market lalu The Loudge, namun ada pergeseran titik menjadi Farmhouse-Floating Market-Pasar Panorama Lembang. Trase tersebut akan menjadi awal dan ke depan bisa terintegrasi ke sejumlah kawasan termasuk ke Walini, Cikalongwetan.
Terkait biaya investasi dari proyek cable car ini, Denny belum menghitung secara rinci karena saat ini masih fokus kepada pembuatan kajian kawasan. Sementara untuk hal-hal teknis belum karena kewenangan pihaknya adalah membuat konsep manajemen sementara pengerjaan fisik dilakukan oleh pihak ketiga.
Sejauh ini BUMD PT PMgS bersama PT Aditya Dharmaputra Persada yang bekerja sama dengan perusahaan asal Austria Dopplemayr mendapatkan kepercayaan untuk merealisasikan cable car di KBB.
“Untuk nilai kebutuhan investasi belum rinci dihitung sampai ke sana, tapi kalau untuk rute Farmhouse-Floating Market-Pasar Panorama Lembang tidak akan lebih dari Rp 1 triliun,” ujar dia.
Denny menilai perusahaan asal Austria Dopplemayr memiliki pengalaman puluhan tahun dalam membuat cable car. Salah satunya cable car yang ada di pegunungan Alpen, Austria yang keamanannya sangat terjamin. Sehingga dengan latar belakang itu dan rute di kawasan Lembang yang akan dilalui, faktor keamanan dan keselamatan akan menjadi prioritas dalam pembangunannya.