NGAMPRAH– Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat akan melakukan tes urine terhadap sejumlah guru di Kabupaten Bandung Barat. Tes urine dilakukan dalam rangka Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan pendidikan.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat pada BNN KBB, Ferri Irawan menjelaskan, lingkungan pendidikan juga menjadi program BNN agar terhindar dari narkotika. Menurut dia, secara bertahap para guru tersebut akan di tes urine lantaran jumlah guru yang sangat banyak.
“Lingkungan pendidikan memang masuk bidikan program kami. Tes urine ini kita mulai dari guru di SMPN. Namun, sebelum itu, mulai dari guru siswa dan orang tua siswa, secara bertahap kita juga akan berikan pemaparan terkait bahaya narkoba ini. Termasuk yang menyangkut segi rehabilitasi dan aspek hukumnya,” katanya di Ngamprah, kemarin.
Ferri mengungkapkan, jika memang ada guru yang merasa positif menggunakan narkoba, maka sebaiknya guru tersebut melaporkannya ke BNN. Sebab, kata dia, jangan sampai para guru tersebut terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh petugas BNN.
“Bukan hanya guru, termasuk jika ada keluarga dan kerabat yang terindikasi memakai narkoba tinggal laporkan saja ke kami. Jika mereka lapor, paling langsung akan direhabilitasi. Sebaliknya, jika tak lapor dan positif menggunakan narkoba, justru itu akan ada penegakkan hukum,” terangnya.
Ferri melanjutkan, bahwa lingkungan pendidikan, merupakan sasaran prioritas BNN Bandung Barat dalam mencegah peredaran narkoba. Bahkan, di setiap sekolah di KBB saat ini sudah ada satgas anti narkoba yang langsung diketuai oleh kepala sekolah.
“SK sudah dipegang oleh para kepala sekolah. Itu untuk mencegah peredaran narkoba bagi siswa dan guru itu sendiri,” ujarnya.
Ferri juga menambahkan, hampir seluruh sekolah di KBB sudah mendapatkan penyuluhan atau sosialisasi oleh BNN KBB. Dia berharap dengan intens melakukan P4GN, maka lingkungan sekolah bisa terbebas dari narkoba.