BANDUNG – Neng Mela Susana, 33, yang merupakan korban begal akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah mengalami luka parah pada bagian kepalanya dan mendapatkan perawatan di rumah sakit Al Islam Bandung.
Neng Mela Susana yang berprofesi sebagai perawat di Antapani mengalami pembegalan yang dilakukan oleh orang tidak dikenal di jalan Soekarno Hatta ketika hendak pulang berboncengan dengan suaminya.
Setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Al-Islam Bandung dia tidak sadarkan diri dikarenakan mengalami pendarahan retak di kepala, sehingga membuat korban tidak sadarkan diri dan sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 13.15 WIB.
Menanggapi peristiwa tersebut Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengaku sangat prihatin atas kejadian pembegalan yang emnimpa warganya. Dia menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Neng Mela Susana.
’’Atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan saya pribadi mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban. Semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” kata Oded kepada wartawan kemarin. (29/11).
Oded menegaskan, untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan unsur keamanan. Bahkan, tidak hanya di tataran pimpinan daerah, melainkan hingga tingkat yang lebih rendah di kewilayahan.
“Makanya beberapa waktu lalu kami mengadakan acara yang merupakan bagian dari upaya mengoptimalkan tiga pilar baik kelurahan, bhabinkamtibmas maupun babinsa. Kare na kalau mereka solid, kita bisa mengantisipasi, bisa mencegah kerawanan tadi,” tuturnya.
Selain itu, semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan. Menjaga keamanan dan ketertiban bukan hanya tugas kepolisian. Lebih dari itu harus melibatkan masyarakat pula dengan meningkatkan kewaspadaan sedini mungkin.
“Yang namanya pengamanan walaupun leading sector-nya ada di kepolisian, tapi saya menginginkan penanganan keamanan harus komprehensif. Semua masyarakat harus ikut andil di lingkungannya,” kata Oded. (yan)