Media Penting untuk Create Opini Public

Media Penting untuk Create Opini Public
PERANAN PENTING: Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi di Universitas Pasundan (Unpas), Wawan Wartono, S.I.Kom (dua kanan) berfoto usai acara ANPOR Annual Conference 2018 yang digelar di Ballroom Prama Grand Preanger Bandung, kemarin (29/11).
0 Komentar

Ketua Aspikom Jawa Barat, Sutrisno memaparkan, penyebaran hoax tidak hanya melanda Indonesia dalam menghadapi musim politik. Akan tetapi, sejumlah negara berkembang di Asia juga mengalami hal serupa. Menurut Sutrisno, kedewasaan warga negara dinilai yang bisa menangkal penyebaran informasi bohong tersebut.

”Bangsa yang lebih maju itu salah satu cirinya lebih dewasa menyikapi informasi apakah hoax atau bukan karena by data buat mereka sudah biasa, tapi kalau kita kadang tidak punya data bisa mempercayai,” kata Sutrisno.

Berbeda dengan negara-negara yang telah maju dan moderen, Negara berkembang di Asia justru akan mudah mempercayainya, hanya dengan melihat sebuah tayangan. Masyarakat di negara-negara Asia, ungkap dia, cenderung malas menggali lebih lanjut kebenaran sebuah berita atau informasi yang beredar.

Baca Juga:Disdukcapil Miliki Inovasi Program Layanan TerbaikJokowi-Prabowo Hadiri Reuni Alumni 212?

”Padahal, mereka gak punya data, gak punya hasil penelitian dan juga dokumen-dokumen resmi. Kalau mereka percaya itu karena ada data, hasil penelitian itu baru mereka percaya dan menjadi ciri kedewasaan masyarakat modern,” kata dia.

Menyikapi permasalahan tersebut, lanjut dia, Aspikom akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang representatif  serta berkaitan dengan persoalan-persoalan hoax. Adapun sejumlah lembaga yang akan digandeng ialah Dewan Pers, Ikatan Doktor Ilmu Komunikasi (IDIK), Kominfo serta lembaga media seperti IJTI dan KPI.

Lebih lanjut, Sutrisno menjelaskan, secara bersama-sama Aspikom akan berupaya untuk bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan hoax yang terjadi di Indonesia. Dia menilai, semua lembaga memiliki cara masing-masing untuk mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih dewasa dalam menyikapi informasi.

”Kita kan gak bisa menutup atau menahan informasi itu sedemikian rupa. Jadi yang bisa kita lakukan adalah pendidikan tentang melek media,” kata dia. (ign)

0 Komentar