BANDUNG – Untuk mengatasi penanganan banjir yang kerap terajadi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mengklaim telah mengoptimalkan sejumlah instrumen penanggulangan banjir.
Kepala Bidang Pemeliharaan DPU Kota Bandung Tedi Setiadi, mengaku, untuk penanganan sudah dilakukan melalui pencegahan banjir dengan melakukan pengerukan sedimen sungai untuk mencegah pendangkalan.
Selain itu, perbaikan gorong-gorong dan pembersihan saluran drainase sudah dilakukan diberbagai titik. Bahkan, untuk kontrol selalu dilakukan setiap hari dengan dibantu aparatur kewilayahan.
‘’ Kita juga cara lain sebagai upaya pencegahan yaitu merekayasa aliran air. Pemkot Bandung telah membangun kolam retensi dan penampungan sementara sebagai rem air di beberapa lokasi, seperti di Sirnaraga, Jalan Dr. Djunjunan, dan Pagarsih,’’jelas Tedi ketuika ditemui dalam acara Bandung menjawab kemarin. (29/11).
Dia mengatakan, DPU Kota Bandung juga memiliki 312 orang Unit Reaksi Cepat yang setiap hari secara bergiliran beroperasi menangani genangan dengan bersiaga 24 jam di 6 wilayah di Kota Bandung, yaitu Gedebage, Bojonegara, Karees, Tegalega, Cibeunying, dan Ujungberung.
Kendati begitu, Tedi mengakui, Kota Bandung perlu melakukan langkah jangka panjang agar masalah banjir tidak terus terjadi. Sehingga, berdasarkan analisa harus ada pelebaran seluruh sungai di Kota Bandung. Sebab, berdasarkan pemantauan penyempitan sungai terjadi di mana-mana.
’’salah satunya di Sungai Citepus. Sungai yang seharusnya memiliki lebar 6 meter itu kini hanya selebar 3,5 meter saja,”kata dia.
Tedi menyebutkan, ada 27 dari 46 sungai dan anak sungai yang terbilang kritis. Namun, pelebaran bukan perkara mudah. Sebab, bibir sungai sudah dipadati bangunan penduduk.
Maka dari itu, butuh upaya lebih untuk mengedukasi warga agar berkenan mendukung program pelebaran sungai. Ini juga membutuhkan musyawarah dan koordinasi dengan berbagai pihak.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Suwarno mengatakan, pada prisipnya pihaknya sangat mendukung pelebaran sungai. Bahkan untuk Citepus pelebaran mutlak harus dilakukan.
’’Sungai di Citepus itu dari belokan tempat sampah dimensinya lebar, itu 5 meter. Tapi masuk ke Jalan Pagarsihnya cuma 3,5 meter,” tutur Suwarno.