Grup Gay Nope di FB Masih Aktif

BALEENDAH – Grup facebook dengan nama ’Kumpulan gay SMP&SMA Majalaya (NOPE)’ masih bisa diakses jumlah anggota di dalamnya pun terus bertambah, bulan lalu berjumlah 318 dan saat ini bertambah menjadi 332 anggota.

Adanya hal tersebut, Tokoh Masyarakat Kabupaten Bandung Deki Fajar geram adanya grup gay yang menyebutkan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Bandung. Sehingga, Ia meminta jangan sampai ada pembiaran dengan adanya fenomena LGBT yang saat ini sudah masuk daerah terpencil karena akan menganggu kultur masyarakat yang mayoritas muslim.

”Saya berharap pemerintah segera memblokir akun gay Majalaya yang sempat terdeteksi muncul di jejaring sosial facebook dan harus bener bener cepat tanggap, baik itu dinas terkait atau badan yang membidangi perempuan dan anak menyikapi grup gay yang berada di salah satu media sosial tersebut,” kata Deki saat ditemui di kediamannya di Baleendah, kemarin. (28/11).

Deki mengungkapkan, pihak pemerintah harus segera membentuk panitia khusus (Pansus) di Kabupaten Bandung dalam menanggulangi permasalahan LGBT ini yang tengah marak di wilayahnya tersebut.

”Ironis LGBT ternyata masuk ke daerah dan kini sampai ke Kabupaten Bandung. Dalam upaya penanganannya SKPD harus secara linear termasuk lembaga hukum, karena LBGT seperti penyakit influenza bisa menular ke anak lainnya,” ungkap Deki, yang merupakan salah saorang Calon Legislatif (Caleg) Provinsi Dapil Jabar 2 dari Partai PDI Perjuangan.

Menurut Deki, Dinas Pendidikan (Disdik) setempat juga perlu melakukan sebuah langkah konkret dalam menangkal penyimpangan seksual di kalangan pelajar. ”Kita semua harus bersinergi antara pemkab Bandung dan aparat kewilayahan, RT/RW segera bertindak. Pasalnya temuan grup gay ini jangan ditutupi apalagi sudah terindikasi lokasinya,” tegasnya.

Deki menghimbau, kepada para orang tua agar lebih peka dalam memantau aktifitas para putra putrinya termasuk penggunaan gadget di tengah perkembangan teknologi saat ini.

”Saat ini semakin berkembang teknologi canggih seperti gadget. Jadi orang tua harus memperbaiki cara mendidik agar anaknya tidak terkana ajakan yang tidak-tidak, seperti LGBT,” pungkasnya. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan