RANCAEKEK – Duta Garudafood Sehati Rancaekek berkolaborasi dengan Kampung Dongeng Indonesia (KaDo) memberikan edukasi dan donasi peralatan belajar kepada puluhan anak-anak Yayasan Pendidikan & Sosial Nafilatul Husna Ataullah di pabrik Garudafood Rancaekek, Sumedang-Jawa Barat (28/11).
Human Capital Head Garudafood Rancaekek Effi Harfiana mengatakan, edukasi dilakukan melalui dongeng bertemakan “Toleransi Beragama” dengan tujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap empati serta makna ‘ke-bhinekaan’ sedini mungkin.
Menurutnya, dalam dongeng juga disisipkan pesan moral dan contoh perilaku toleran dalam kehidupan sehari-hari seperti belajar memahami, menghargai dan bekerjasama dengan orang lain.
’’Komunitas Kampung Dongeng Indonesia merupakan komunitas sosial yang melaksanakan gerakan mendongeng demi terwujudnya anak-anak Indonesia yang ceria, cerdas dan berkarakter baik,’’jelas Effi Harfiana dalam rilis yang diterima redaksi kemarin. (28/11).
Selain itu, Garudafood Sehati juga memberikan donasi berupa bantuan peralatan belajar mengajar kepada Yayasan Pendidikan & Sosial Nafilatul Husna Ataullah yang bertujuan untuk memfasilitasi anak-anak agar dapat terus semangat meraih cita-cita.
’’Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan dukungan yang diberikan kepada anak-anak ini. Mereka belum pernah mendapatkan suasana belajar seperti ini, ini akan menjadi pengalaman baru bagi mereka,’’tutur doa.
Founder Yayasan Nafilatul Husna Ataullah Unang Suryaman mengaku, sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan Garudafood untuk membantu anak-anak.
Berawal dari keinginan sekolahnya yang tidak tercapai di masa kecil, mendorongnya untuk mendirikan sekolah gratis karena ia yakin bahwa ilmu pengetahuan merupakan salah satu cara untuk memutus rantai kemiskinan.
Hal inilah yang mendorong ia untuk mendirikan TK Nafilatul Husna Ataullah dan TPA Raudatul Jannah di Rancaekek, yang saat ini telah menampung 300 anak.
’’Dongeng merupakan sarana paling efektif untuk mentrasfer nilai-nilai positif ke anak, karena dekat dengan dunia mereka. Kami cukup ‘concern’ melihat fenomena yang berkembang di masyarakat saat ini, oleh karena itu, sikap toleransi serta makna sesungguhnya dari Bhinneka Tunggal Ika harus kita tanamkan sejak dini,’’kata dia. (rls/yan)