JAKARTA – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kabarnya akan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Padahal dia salah satu dari 45 deklarator berdirinya organisasi masyarakat Nasional Demokrat (NasDem). Bagaimana tanggapan NasDem?
”Kita belum bisa menanggapi pernyataan itu. Karena statemen soal rencana bergabung ke PDI-P itu bukan disampaikan oleh orangnya (Ahok). Jelas karena yang bersangkutan masih menjalani masa tahanan,” sebut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasional Demokrat (NasDem), Johnny G. Plate kepada wartawan di kompleks Parlemen, Rabu (28/11).
Politisi asal Nusa Tenggara Timur itu menjelaskan, sebenarnya untuk bergabung dengan NasDem yang terpenting adalah niat restorasinya.
“Yang paling penting adalah insan restorasinya. Yang jelas, perjuangan harus dilakukan menuju Indonesia maju. Inilah yang paling penting bagi kami (Partai Nasdem) pada Pemilu 2019 nanti. Bahwa bersama-sama dalam partai atau di luar partai tentu itu adalah pilihan politik. Bersama-sama di dalam partai itu lebih baik dan bersama-sama di luar partai juga baik,” bebernya.
Johnny pun kembali menegaskan sejauh belum ada pernyataan resmi dari yang bersangkutan terkait rencana bergabung ke partai tertentu. Untuk itu pihaknya belum bisa berkomentar banyak.
Terkait rumor rencana bergabungnya Ahok ke PDI Perjuangan hanya salah satu cara untuk menarik simpati ahokers (pendukung Ahok), Johnny pun ogah menanggapinya.
“Kalau soal pertanyaan itu sebaiknya ditanyakan langsung ke PDI-P karena mereka yang menyampaikan pernyataan itu. Karena Partai NasDem tidak mau menanggapi itu itu karena yang bersangkutan (Ahok) sendiri belum menyampaikan pernyataan resmi soal rencana bergabung ke PDI-P,” pungkas anggota Komisi XI DPR RI Dapil NTT I ini. (gat/fin/ign)