BANDUNG – Peluang Persib Bandung untuk meraih gelar juara Liga 1 2018 sudah tertutup. Sebab, mereka tak bisa mengejar poin PSM Makassar di dua laga tersisa.
Saat ini tim asuhan Mario Gomez mencatatkan 50 poin. Mereka berjarak tujuh angka dari PSM di posisi puncak. Jika bisa menang dalam dua laga tersisa, poin akhir Persib hanya berjumlah 56.
Saat ini perburuan gelar hanya melibatkan PSM dan Persija Jakarta. Kedua tim hanya terpisah satu poin saja dan apapun bisa terjadi dalam dua pertandingan ke depan.
Selain gagal mengejar takhta, Maung Bandung juga tak bisa merebut tempat kedua dari genggaman Persija. Sebab berdasarkan regulasi Liga 1 2018, pasal 9 tentang kompetisi, peringkat di klasemen ditentukan dengan poin, lalu berlanjut ke dalam sistem head to head. Ini dinilai jika ada dua tim yang memiliki poin setara.
Seandainya Persija selalu kalah di dua laga sisa, sementara Persib menang terus, maka poin akan sama-sama berjumlah 56. Namun Persib harus rela melihat Persija tetap berada di atas mereka.
Hal demikian akan terjadi sebab secara head to head, Hariono Cs kalah produktif dari Macan Kemayoran. Tampil di markasnya, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Persib menang 3-2 atas Persija. Tapi dalam bentrokan sebelumnya di Stadion PTIK, Persib kalah 0-1.
Berdasarkan regulasi di pasal 9, penentuan terakhir posisi ditentukan dari jumlah gol tandang masing-masing tim. Dalam hal ini Persib gagal menjebol gawang Persija di laga tandang. Sementara gawang Persib kebobolan dua kali saat mereka menjamu Persija.
Sementara, hasil imbang kontra Perseru terasa sangat menyakitkan lantaran Persib sempat unggul dua gol. Namun tim tamu mampu bangkit dan mencetak dua gol balasan ketika laga memasuki fase-fase akhir. Alhasil kemenangan yang sudah di depan mata harus sirna dengan skor akhir 2-2 dan puasa kemenangan pun berlanjut.
Secara keseluruhan, Mario Gomez mengatakan timnya sudah tampil baik karena mampu mencetak dua gol dan bermain menekan. Tetapi masalah konsentrasi di menit akhir menjadi bahan evaluasi staf pelatih. Karena barisan belakang mulai rapuh dan hasilnya kubu lawan bisa memanfaatkan itu untuk mencetak gol.