Dikembalikan dan Tagihan Persalinan Dianggap Lunas

Ketika ditanya mengenai sanksi terkait peristiwa terse­but, dia mengatakan akan berkordinasi terlebih dahulu kepada Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada). “Terlebih dahulu kita coba berdiskusi dan konsultasi dengan Arsa­da. Secepatnya akan dilakukan koordinasi. Tak lupa kami juga ucapkan belasungkawa atas meninggalnya bayi dari pasangan Toefan Nugraha dan Muslika,” terang Eni.

Terpisah, Penjabat Bupati Cirebon Dicky Saromi juga menyatakan keprihatinannya dengan adanya persoalan jenazah bayi yang ditukar dengan BPKB motor. Setelah memerintahkan kadinkes, Dicky memastikan persoalan tersebut bisa terselesaikan. “Alhamdulillah sudah diata­si dinkes,” ungkapnya.

Dicky menegaskan pihaknya akan membuat suatu terobosan untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan dengan segera. “Ke depan saya akan buat Cirebon Quick Re­spons. Tentunya agar bisa mem­bantu kesulitan-kesulitan masyarakat dapat ditanggapi oleh pemerintah,” ujarnya.

Pelayanan di RS Sumber Wa­ras juga membuat kaget para wakil rakyat. Apalagi, jenazah bayi harus ditukar BPKB motor agar bisa dipulangkan. Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Bejo Kasiono menga­ku prihatin jika memang kon­disinya demikian.

Menurutnya, sangat tidak lazim atau tidak pantas ke­tika ada jenazah di rumah sakit yang hendak dibawa pulang oleh pihak keluarga, justru harus ada jaminan BPKB mo­tor. Meskipun rumah sakit swasta, kata Bejo Kasiono, harusnya tetap mempunyai kewajiban sosial kepada ma­syarkat.

“Kalau memang itu fakta dan betul-betul warga yang tidak mampu, yang namanya jena­zah di rumah sakit harus dip­rioritaskan pengurusannya. Artinya, keberadaan rumah sakit bukan semata-mata ha­nya mencari kenutungan saja,” tandas Bejo kepada Radar, Kamis (22/11).

Dia menjelaskan, ketika ada warga yang kurang mampu harusnya pemerintah daerah masuk ke wilayah tersebut untuk ikut andil membantu masyarakatnya dengan mem­buatkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). “Orang miskin dan anak terlantar itu kan jelas ditanggung Negara,” terangnya.

Politisi PDIP itu pun me­minta dinas kesehatan pro aktif memberikan pembi­naan kepada seluruh rumah sakit yang ada di Kabupaten Cirebon agar pelayanan ke­pada masyarakat tetap berjalan baik. Mulai dari golongan kelu­arga yang tidak mampu sampai pada keluarga yang mampu. “Kami harap, ke depan pemerin­tah daerah bisa mengambil kebijakan-kebijakan yang pro terhadap rakyat,” pungkasnya. (ade-mg/den/sam)

Tinggalkan Balasan