Bobotoh Siap Buka Atribut Saat Menonton

Bobotoh Siap Buka Atribut Saat Menonton
IKUTI ATURAN : Bobotoh menyatakan harus siap mengikuti aturan tanpa atribut saat menonton setelah keluar keputusan baru dari Komding (Komisi Banding) PSSI.
0 Komentar

BANDUNG – Komding (Komisi Ban­ding) PSSI telah mengabulkan per­mohonan Persib Bandung. Meski tidak semua banding dikabulkan, namun hal tersebut membuat Persib lega. Sebab, hukuman tanpa penon­ton pada laga home pada setengah musim kompetisi 2019 diubah.

Artinya mulai musim depan, Bobotoh bisa menyaksikan pertandingan Persib di stadion. Namun, syaratnya mereka datang ke stadion tanpa memakai at­ribut. Atribut yang dimaksud tidak terbatas pada kaus, bendera, yel-yel, nyanyian, konfigurasi, pamflet, spanduk yang menunjukan identitas Persib.

Apabila hal tersebut dilanggar, sanksi­nya lebih berat. Yaitu larangan pertan­dingan home tanpa penonton sampai akhir musim kompetisi 2019.

Baca Juga:Atalia: Fokus Mendorong Minat BacaPindah Partai, Kader PDIP Dilakukan PAW

Hal tersebut dibenarkan oleh Media Officer Persib Irfan Suryadireja. Irfan mengatakan untuk sanksi pada musim ini masih tetap berjalan. Persib masih harus menjalani laga kandang usiran tanpa penonton. Saat ini tim asuhan Mario Gomez itu menyisakan dua laga kandang lagi.

“Intinya kami bersyukur ada yang berubah. Kalau masalah sudah cukup atau tidak, itu relatif. Tergantung dari sisi mana melihatnya. Yang jelas untuk musim depan sudah ada ke­pastian dari Komdis,” ujar Irfan.

Hal tersebut juga disambut baik oleh suporter Persib. Memang bukan per­tama kali mereka mendapat larangan ke stadion tanpa atribut. Musim lalu mereka juga mendapat sanski serupa. Yaitu oknum Bobotoh masuk ke la­pangan saat pertandingan melawan Bhayangkara FC pada 4 Juni lalu.

Ketua Viking Frontline Tobias Gi­nanjar menyambut baik keputusan Komding PSSI. Meski begitu pihaknya juga mempertanyakan maksud la­rangan penonton memakai atribut.

“Kami memang rindu datang ke stadion karena hal itu sudah seperti kebutuhan kami. Tapi di sisi lain hu­kuman tanpa atribut itu maksudnya apa. Bukankah hukuman itu harusnya ada sisi edukasinya. Itu yang masih dipertanyakan,” ujarnya.

Meski begitu, Tobias mengaku siap menjalankan keputusan itu. (gil/drx)

0 Komentar