BALEENDAH – Anggota DPR RI Dari fraksi partai demokrat H. Dede Yusuf Macan Effendi melaksanakan berbagai kegiatan di daerah pemilihan Jawa Barat II yaitu Kabupaten Bandung dan Bandung Barat pada 10 hingga 18 November 2018.
Dalam rangka reses perorangan anggota DPR RI masa persidangan I tahun sidang 2018-2019, Dede Yusuf bertemu masyarakat untuk menyerap aspirasi masyarakat sekaligus melaksankan berbagai kegiatan sosial bagi masyarakat yang ada di wilayah kab. Bandung dan bandung barat.
“Setiap anggota DPR RI ada waktunya yang disebut dengan reses yaitu kegiatan DPR di luar kegiatan masa sidang dan di luar gedung” kata dede yusuf macan effendi yang akrab di sapa kang Dede, saat ditemui di Baleendah, Selasa (20/11).
Dede mengatakan, reses dilakukan dengan menjumpai konstituen di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing, diantaranya di desa Manggungharja Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.
Menurutnya, reses dalam rangka menjaring, menampung aspirasi konstituen serta melaksanakan fungsi pengawasan yang dikenal dengan kunjungan kerja. Kunjungan kerja ini bisa dilakukan oleh anggota DPR RI perseorangan maupun secara berkelompok untuk melihat langsung program pemerintah pusat apa berjalan dengan baik atau tidak di daerah pemilihannya.
’’Jadi kita harus turun langsung untuk melihat program-program pusat dengan cara menanyakan langsung ke masyarakat, sehingga nantinya akan jadi masukan untuk perbaikan,”jelas Dede ketika ditemui belum lama ini.
Dede menutup rangkaian reses dengan mengadakan bakti sosial operasi katarak gratis bagi masyarakat yang diselenggarakan di RDUD Cililin Kabupaten Bandung Barat yang bekerjasama dengan GP Farmasi.
Dia mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan kesehatan masyarakat dan jangan hanya memikirkan pembangunan infrastruktur saja. Sebab, saat ini kemampuan anggaran BPJS sudah terbatas, ada banyak tunggakan BPJS yang belum dibayar.
”Pemerintah sebaiknya ada skala prioritas dalam menggulirkan program. Masa dana ratusan triliun untuk infrastruktur ada, sementara dana puluhan trilun untuk menolong rakyat (operasi katarak) tidak diprioritaskan,” cetus dede. (adv/yul)