Rp 18 Miliar untuk Program KIP

NGAMPRAH – Sebany­ak 43.804 siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bandung Barat mendapatkan bantuan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebesar Rp 18,01 miliar.

Ribuan siswa itu berasal dari 711 SD negeri dan swas­ta di seluruh wilayah KBB. Target sasaran bantuan pro­gram KIP ini adalah siswa dari keluarga kurang mampu.

“Sasaran program ini adalah siswa yang kurang mampu, karena bantuan yang diberi­kan peruntukkannya untuk membeli perlengkapan dan peralatan sekolah, sehingga bisa membantu proses belajar dengan baik,” kata Kepala Dinas Pendidikan KBB Imam Santoso didampingi Kasi Ku­rikulum Unang Rahmat Hi­dayat di Ngamprah kemarin.

Imam mengemukakan, pro­gram ini sudah berjalan sejak 2015 dan alokasi anggaran per siswa selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Tidak hanya siswa SD, siswa di tingkat SMP, SMA/SMK juga mendapatkan bantuan program yang sama.

Tahun ini bantuan bagi siswa SD masing-masing se­besar Rp450.000 per tahun. Namun bagi siswa kelas 1 yang masuk pada tahun ajaran baru mendapatkan bantuan sebe­sar Rp 250.000 per tahun.

Begitupun untuk kelas 6, mendapat nominal yang sama dan Sisanya diberikan saat dia sudah duduk di bangku SMP kelas 1 atau diajaran baru. Namun saat ini masih ada sekitar 1.103 siswa SD yang sedang dalam proses validasi ulang data sebe­lum menerima bantuan.

Sebenarnya mereka adalah penerima bantuan tahun lalu, dikarena ada perubahan data siswa pindah sekolah maka perlu dilakukan pen­dataan ulang. “Bantuan ini diberikan kepada siswa jadi peruntukkannya untuk ke­pentingan sekolah, seperti buku, seragam, tas, dan per­lengkapan alat tulis,” ujar dia.

Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan yang hadir pada kegiatan itu meminta agar dana bantuan KIP dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepen­tingan pendidikan para siswa.

Program ini jelas sangat membantu secara ekonomi karena tujuannya agar tidak ada lagi siswa yang putus se­kolah akibat tidak punya biaya atau orang tua tidak mampu membeli peralatan sekolah.

“Saya minta orang tua juga tidak memaksa menggunakan uang bantuan ini untuk ke­perluan sehari-hari rumah tangga,” kata Hengki.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan