SOREANG – Viralnya lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), membuat Dinas Sosial Kabupaten Bandung langsung melakukan sosialisasi dengan bekerjasama tokoh agama dan masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Dra.Hj. Nina Setiana mengatakan, terkait LGBT saat ini pihaknya belum bisa berkomentar. Namun, Dinsos saat ini sudah memiliki program dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama.
’’Sinergitas ini dijalin untuk memberikan pemahaman dari sisi agamanya, kesehatannya dan aspek hukumnya, sehingga saat ini kita melaksanakan bimbingan-bimbingan sosial,’’kata Nina ketika ditemui kemarin. (8/11).
Dia menilai, pemberian pemahaman nantinya kan menyentuh aspek norma-norma etika dan agama, Sehingga, untuk penanggulangannya harus ada solusi bersama.
Dia mengaku, saat ini Dinsos bekerjasama dengan kepolisian dan kementerian sosial pola penanganannya, namun saat ini tiba-tiba muncul dan buming terkait LGBT.
”Mungkin hal tersebut masuk dalam kelompok minoritas namun hal ini sangat sensitif,” ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya sedang memikirkannya dengan pihak kementerian sosial. Sehingga, untuk sementara pihaknya menggandeng tokoh agama dan masyarakat agar memberikan pemahaman.
Saat ditanyakan terkait grup Gay SMP SMA Majalaya (nope), Nina mengaku baru mengetahui adanya grup tersebut yang berada di salah satu media sosial.
Dia mengatakan, akan segera menginformasikan ke Kominfo untuk melakukan pemantauan dan pemblokiran grup yang mencoreng nama Kabupaten Bandung.
”Untuk pemblokirannya sendiri, yang berwenang Kominfo , dan pihaknya akan segera informasikan ke Kominfo, karena saat ini pihaknya baru mengetahui adanya grup komunitas Gay SMP SMA Majalaya itu,” pungkasnya. (yul/yan)