Petinggi bjb Mulai Eksodus

senyum ramah
SENYUM RAMAH: Para teller bank bjb saat melayani nasabah, beberapa waktu lalu. Kini bank bjb diterpa isu jika para petingginya eksodus ke sejumlah BUMD di DKI Jakarta.
0 Komentar

”Namun, bisa juga peruba­han pengurus tidak dilakukan sekarang demi mempertahan­kan kondusifitas lebih dulu. Gubernur kemungkinann akan menunggu waktu yang tepat, Apalagi, pergantian posisi-posisi strategis akan sangat berpengaruh pada perfor­mance perusahaan,” sambung­nya.

Menanggapi adanya posisi rangkap jabatan para peting­gi bjb, menurut dia, sudah seharusnya Gubernur untuk segera membenahi. Meskipun sebetulnya, rangkap jabatan hal biasa dalam setiap peru­sahaan.

Kendati begitu, rangkap ja­batan pada posisi strategis seharusnya dihindari agar para petinggi bjb lebih fokus meningkatkan kinerja dan menambah kontribusi ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jabar.

Baca Juga:Ratusan Minimarket Belum Miliki IzinUang Ketok Palu Hambat Perda

”Kalau itu terus dibiarkan, ya bank bjb bisa kedodoran kan?! Jadi Gubernur harus ambil sikap tegas,” tandasnya.

Senada dengan Daddy, ang­gota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jabar Gatot Tjahyono berpendapat, Gubernur Jawa Barat harus secepatnya mengganti mereka yang melakukan eksodus. ”Untuk itu memang sebaiknya Gu­bernur mempertimbangkan untuk mengganti mereka yang eksodus, secepat,” ung­kap Gatot.

Sementara menurutnya, RUPS bulan November agen­danya terbatas. Sebab, pada RUPS hanya akan membahas mengenai ke­inginan bjb mendapatkan modal baru.

Terkait penggantian pen­gurus bjb, menurutnya ha­rus menunggu masa jabatan berakhir. Sehingga, Guber­nur harus segera melakukan langkah konsolidasi per­siapan penggantian komisaris. Sementara untuk Jabatan direksi masih ada waktu karena masa jabatan­nya belum berakhir. Justru harus jadi perhatian Gu­bernur, tentang penamba­han direksi bjbs yang sudah lama kosong pada bank bjb syariah sejak pertemuan di Bali.

”Jadi sekarang lah waktunya untuk lebih meningkat lagi dalam kinerja dan perfor­mance dalam menghadapi beralihnya kebiasaan masy­arakat dari konvensional ke syariah,” ungkapnya.

Gubernur Jabar melalui wa­kilnya, Uu Ruzhanul Ulum saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, belum memberikan kete­rangan terkait hal ini dengan alasan mau pergi ke Belgia. Padahal seperti diketahui Waki Gubernur saat ini dibe­rikan kewenangan oleh Gu­bernur untuk melakukan evaluasi BUMD milik Pemprov Jabar. (yan/ign)

0 Komentar