’Panon Hideung Museum Market’ Berikan Nuansa Berbeda

Panon Hideung, dibuat tahun 1939’an, tapi karakter lagunya punya potensi dikemas dalam berbagai genre mem­buat banyak musisi memainkannya dan masih enak didengar serta dinik­mati hingga kini.

”Itu yang mendasari kita memilih Panon Hideung menjadi nama Pasar Museum atau Museum Market. Ke depannya berbagai kegiatan lain akan mengambil nama atau judul dengan karakter dan pertimbangan seperti itu,” kata dia.

Pada hari pertama, acara diisi pertunjukan pencak silat dan tari-tarian tradisional. Selain itu, ter­dapat juga diskusi dengan mengha­dirkan Profesor Sobana sebagai seorang narasumber yang mengang­kat sejarah Kota Bandung. Di malam hari, kegiatan tersebut diisi per­tunjukan seniman Sunda, yakni Jimbot and Friends.

Sebagai pembuka penampilan, Jim­bot memainkan suling dan kemudian dilanjutka dengan membawakan beberapa lagu tradisional Jawa Barat. Diiringi alat musik tradisional khas Sunda, Jimbot berhasil menghibur setiap penonton yang hadir di Mu­seum Kota Bandung.

”Saya ngerasa memiliki kebang­gaan karena ini museum Bandung. Kedua banyak sejarah. Ini sebuah kebanggaan bisa tampil disini,’’ kata Jimbot. (mg1/yan)

Tinggalkan Balasan