LEMBANG – Dimas Jafar Sidiq, merupakan siswa berprestasi dari SMAN 1 Lembang. Dia telah memenangkan Lomba Pasanggiri Apresiasi Basa sareng Kasenian Daerah 2018 tingkat Provinsi Jawa Barat.
Dimas merupakan sosok yang santun dan ramah. Saat berbincang, siswa kelahiran Bandung, 18 Mei 2001 ini, terdengar khas logat Sunda kental disetiap kata yang dia ucapkan. Terkadang dia pun mencampurkan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Sunda lemes, menandakan kesehariannya yang sering menggunakan kedua bahasa tersebut.
”Selain sudah punya dasar bahasa Sunda yang baik, teteh saya lulusan Bahasa Sunda. Jadi di rumah sering berdialog nganggo Bahasa Sunda. Lalu, dari kecil sama kakek suka berdialog Bahasa Sunda,” ujar Dimas seperti dilansir laman Disdik Jabar.
Putra dari Bapak Aceng Suherman dan Ibu Siti Hadijah ini, menceritakan bagaimana dia dapat fasih dalam Bahasa Sunda karena sejak dulu dia sering menonton pertunjukan wayang golek. Dengan kemampuan tersebut, Dimas pertama kali mengikuti perlombaan mendongeng sunda saat SMP. Tetapi, sayangnya kemenangan belum berpihak padanya.
Saat Dimas beranjak SMA, dia memberanikan diri kembali untuk mengikuti seleksi mendongeng sunda pada acara kegiatan bulan bahasa.
Walaupun dia sempat trauma karena kalah saat SMP, tapi akhirnya dia memberanikan diri dengan didorong oleh teman-temannya. Pada awalnya dia tidak tahu cara mendongeng dengan benar. Saat mengikuti bulan bahasa tersebut, dia terus berlatih dan akhirnya mendapat juara satu.
Sebelum mengikuti Ajang Pasanggiri Tingkat Jawa Barat, Dimas mengikuti lomba Riksa Budaya Sunda (RBS) yang diadakan oleh Prodi Bahasa Sunda, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). RBS tersebut merupakan kegiatan apresiasi Bahasa Sunda dan mengadakan kompetisi bagi siswa SMA/SMK se-Jawa Barat.
”Untuk mempersiapkan lomba tersebut, saya dilatih bersama Ibu Ai dan A Rangga. Selama ini ternyata kemampuan mendongeng Dimas masih kurang. Banyak kecap-kecap kamalayonatau kalimat yang rancu, tidak enak di dengar. Lalu Ibu Ai memperbaiki diksi-diksi untuk ngedongeng, kalimat pengantar yang bagus dalam Bahasa Sunda harus ngaguluyur. Selain itu, dilatih juga sama A Rangga bagaimana teknis-teknisnya, seperti mengubah suara seperti dalang,” ujar Dimas.