BANTEN – Kunjungan kerjanya ke Provinsi Banten, Presiden Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke pasar tradisional. Kali ini, giliran Pasar Anyar, Kota Tangerang, Provinsi Banten yang disambangi Presiden. Ia berbincang dengan para pedagang dan bertanya kondisi harga di pasar.
Jokowi mengendarai sepeda motor custom untuk menuju ke pasar. Adapun sepeda motor yang ditungganginya adalah Kawasaki W175 beraliran tracker dengan berwarna dominan hijau.
”Yang pertama kita kan ada angka inflasi rendah di bawah 3,5 (persen), saya ingin cek di lapangan. Sama enggak? Setelah cek semua stabil,” ujar Presiden selepas peninjauan di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Provinsi Banten, kemarin (4/11).
Menurut dia, beberapa komoditas di pasar harganya stabil. Bahkan sebagian mengalami penurunan, misalnya telur dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp20 sampai Rp 22 ribu per kilogram. Harga beras bervariasi antara Rp8 ribu sampai Rp12 ribu, tergantung kualitas. Sementara tempe harganya stabil di Rp5 ribu.
”Beli semuanya. Beli petai, tempe, tahu, ikan. Daging Rp120 ribu. Melinjo, cabai Rp30 ribu, padahal kalau naik bisa Rp80 ribu,” terang Jokowi.
Dia menjelaskan, fluktuasi harga di pasar adalah hal yang biasa. Dia pun berharap tidak ada pihak-pihak yang mengatakan hal yang sebaliknya dengan kondisi harga sebenarnya di pasar.
”Nanti pedagang pasar marah, semua harga stabil enggak berubah. Banyak yang turun, satu dua naik, fluktuatif biasa. Daging naik dikit, telur turun, biasa. Jangan teriak di pasar naik, pedagang pasar marah enggak ada yg beli iya ndak? Malah datang ke mal, supermarket. Jadi kalau ke pasar liat fakta yang ada, harga sampaikan apa adanya,” jelas dia.
Dia mengatakan, selain harga, terpenting adalah kondisi pasar yang harus tertata, bersih, tidak becek, tidak bau, dan memiliki tempat parkir. Dengan demikian, pasar tradisional bisa tetap bersaing dengan supermarket.
”Sudah sepakat dengan wali kota, tahun depan akan kami revitalisasi. Nanti pembagian (pembiayaan) pusat dan daerah,” tukas Jokowi. (dan/ign)