MAKASSAR – Persipura sudah mundur dari perburuan gelar juara Liga 1, termasuk tiket bermain di AFC musim depan. Tetapi, mereka tidak ingin memberi keuntungan untuk PSM.
Mutiara Hitam, julukan Persipura merupakan lawan PSM di Stadion Andi Mattalatta, Minggu, 4 November. Laga krusial bagi PSM yang saat ini tak boleh kehilangan poin di markas sendiri agar tetap berada di jalur juara.
Pelatih Persipura, Oswaldo Lessa mengaku peluang timnya juara musim ini. Sudah sangat berat. Bahkan tertutup. Perolehan poin 35 dan bertengger di posisi 12 klasemen sementara Liga 1 membuatnya lebih realistis musim ini.
Hanya saja, pelatih berpaspor Brasil mengisyaratkan belum menyerah. Dia ingin ada persaingan yang ketat hingga akhir musim untuk tiga klub teratas Liga 1.
Makanya, menghadapi PSM akhir pekan ini, pelatih berusia 52 tahun itu menilai ada kebanggaan besar yang harus dijaga di Stadion Andi Mattalatta. Persipura tidak boleh kalah. “Kami harus bermain layaknya ingin juara,” tegasnya.
Diakuinya, sebelum menghadapi PSM, mantan pelatih Sriwijaya FC itu hanya punya waktu singkat untuk mempersiapkan skuatnya dikarenakan jeda laga sangat mepet. Di pekan ke-27, mereka akan menjamu Persebaya di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa 30 Oktober.
“Kami harus bisa pintar-pintar mengatur jeda istirahat dan latihan pemain. Besok (hari ini) kami main dan Minggu kami main di Makassar. Jadi kami tidak punya banyak waktu. Cukup mengganggu persiapan tim,” jelasnya.
Berbeda dengan PSM. Pasukan Ramang memiliki jeda istirahat laga yang lebih banyak sehari. Waktu tempuh pasca laga away kontra Madura United juga tidak selama yang akan dilalui kubu Persipura saat menuju Makassar.
Pastinya kualitas permainan kedua tim akhir pekan nanti akan tetap terjaga. Mutiara Hitam tentunya tidak ingin mengulang kegagalan musim lalu di Stadion Mattalatta. Saat itu, mereka takluk 1-5 dari PSM.
Mereka ingin mencuri poin. Sama seperti yang dilakukan PSM di putaran pertama saat tandang ke Stadion Mandala, Jayapura. Di mana, PSM mampu mencuri satu poin.
Bagi pelatih PSM, Robert Rene Alberts enam laga sisa ke depan sama beratnya. Bagi pelatih berpaspor Belanda itu laga termudah hanya saat melakoni laga terakhir, menghadapi PSMS Medan.