NAPAK Jagat Pasundan 2018 di kawasan pantai Jabar Selatan disambut luar biasa warga. Hal ini dibuktikan dengan menyemutnya masyarakat yang memadati Lapangan Grand Pangandaran, Sabtu (27/10) malam.
Gelaran budaya yang dimotori oleh Coklat Kita sejak 2013 itu, menghadirkan berbagai penampilan kesenian khas Sunda yang dikemas dengan unsur modern dari berbagai daerah di Jawa Barat. Untuk diketahui, Napak Jagat Pasundan kembali hadir menyapa masyarakat Jawa Barat. Pada 2018 ini, Napak Jagat Pasundan diusung dengan tema ‘Keur Balarea’ (untuk semua).
Dari pantauan, kemeriahan Napak Jagat Pasundan di Pangandaran yang menjadi helatan pamungkas ini nyaris tidak jauh berbeda dari daerah sebelumnya. Namun kemeriahan menjadi lebih terasa karena sekaligus menjadi gelaran untuk memeriahkan Milangkala Kabupaten Pangandaran Ke-6.
Sejumlah stand juga didirikan di sana. Di antaranya ada yang menghadirkan kerajinan lokal serba bambu, stand kuliner, stand teknik melinting rokok, hingga permainan khas tradisional Sunda berupa bedil karet yang menggunakan anyaman bambu.
Marketing Officer Coklat Kita Regional Bandung, Tries Pondang, menuturkan, gelaran budaya Napak Jagat Pasundan merupakan persembahan dari Coklat Kita. Inti dari perhelatan itu, kata dia, tetap fokus pada pengingatan kembali kesenian tatar Pasundan yang dikemas dengan kekinian.
“Lewat gelaran ini kami ingin memberikan tontonan berbagai kesenian khas Sunda. Tidak hanya tontonan, tapi sekaligus memberi tuntunan bagi masyarakat Jawa Barat,” ujar Tries Pondang, di sela-sela acara.
Tries mengatakan, gelaran Napak Jagat Pasundan selalu diaktualisasi sesuai tren sejak digelar pada 2013. Termasuk para pengisi acara yang menampilkan berbagai kesenian Sunda dengan berbagai modifikasi, serta aransemen dari musisi Ega Robot.
“Setiap tahun konsepnya selalu berubah, supaya pesannya mengena. Tahun ini, rangkaian Napak Jagat Pasundan dimulai dengan workshop budaya yang disampaikan oleh Duta Napak Jagat, Ega Roboth, dan perwakilan Saung Angklung Udjo, Kang Opik di Padepokan Seni Dangiang Mustika Saru, Pada Rabu 24 Oktober 2018,” papar Tries Pondang. Ke depan, Trias berharap, gelaran Napak Jagat Pasundan bisa jauh lebih meriah dan makin semarak.