BANDUNG – Minat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memiliki simpanan dalam bentuk investasi reksa dana diklaim semakin mengalami peningkatan. Bukalapak mencatat, sebanyak 40 persen dari total 130.000 akun Bukareksa adalah pelaku usaha atau penjual di pasar elektronik tersebut.
Investment Solution Manager Bukalapak Abdul Hafizh Asri menyebut, dari segi jumlah investor UMKM di Bukareksa relatif masih kecil, tapi trendnya terus meningkat. Dari 130.000 nasabah, 40 persennya ialah seller serta 60 persen user Bukalapak dengan nilai investasi rata-rata Rp. 700.000 per/nasabah.
“Mereka yang daftar, mayoritas investor awam yang sebelumnya tidak pernah jadi investor reksa dana. Tetapi di Bukalapak, mereka mulai menginvestasikan dananya di reksa dana melalui Bukareksa,” kata Abdul di Bandung.
Abdul mengaku optimis pertumbuhan investor Bukareksa akan terus mengalami peningkatan. Terlebih jika didorong kemudahan investasi digital yang terus dikembangkan. Dirinya meyakini didalam dua tahun ke depan investasi Bukareksa meningkat dua kali lipat.
Pihaknya menargetkan sebanyak 200.000 nasabah baru pada tahun ini terdaftar di Bukareksa karena protesnya masih besar. Jika pelaku UMKM yang tergabung di Bukalapak mencapai 3,5 juta user, tentunya target yang harus dicapai adalah semua pelaku usaha di Bukalapak menjadi investor di Bukareksa.
“Kami menargetkan para pelapak. Bagaimana selain menjual, mereka bisa saving dana untuk masa depan. Saat ini, memang seller yang ikut belum terlalu banyak karena mayoritas belum pernah investasi. Tentu kami harus sering lakukan edukasi,” kata dia.
Business Development Bareksa, Adam Nugroho menyebut pihaknya akan memberikan pemahaman secara maksimal kepada masyarakat mengenai investasi dan strategi investasi reksa dana. Selain mampu meningkatkan literasi keuangan, investor pun bisa menambah nilai dan mendapatkan keuntungan maksimal.
“Bukareksa termasuk alternatif untuk berinvestasi yang mudah dan aman. Tidak perlu ragu untuk berinvestasi karena minim risiko dan tentunya cocok untuk investor pemula,” kata Adam.
Dalam era globalisasi saat ini, dirinya menilai tidak cukup jika hanya menabung di bank karena akan tergerus inflasi. Untuk itu, masyarakat perlu berinvestasi dan mampu memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.