BANDUNG – Untuk menjaga kridibilitas institusi pendidikan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menekankan kepada para guru dan tenaga pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai kujujuran dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung Evi S Shaleha mengatakan, acara ini digelar sebagai bentuk pemahaman dalam membuat strategi pencegahan korupsi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Dasar.
“Tujuannya adalah untuk mengantisipasi praktik korupsi sekolah. Ini juga untuk menanamkan nilai anti korupsi kepada generasi penerus,” kata Plh Sekretaris Daerah Kota Bandung Evi S Shaleha saat memberikan arahan di workshop kemarin. (25/10).
Evi mengajak, seluruh stakeholder di sekolah menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi. Hal itu agar PPBD di Kota Bandung semakin baik.
Menurutnya, PPDB harus akuntabel dan transparan dengan memberikan pelayanan kepada calon peserta didik dengan baik meskipun dinamika akan selalu ada.
’’Tetapi masyarakat juga perlu tahu rambu-rambu dan aturan yang harus ditaati demi Kemaslahatan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana mengatakan, PPDB di Kota Bandung kembali memberlakukan sistem kebijakan Zonasi. Melalui sistem ini, penerimaan peserta didik berdasarkan radius dan jarak. Harapannya, semua warga Kota Bandung bisa mendapat pendidikan yang dekat tempat tinggal.
“Kelebihan sistem zonasi yaitu pemerataan pendidikan, lebih hemat waktu karena sekolah dekat. Lebih hemat biaya transportasi dan mengurangi kemacetan. Dengan sistem ini para calon siswa yang akan sekolah mampu memilih sekolah dengan mudah,” tutur Elih usai membuka acara Workshop.
Elih berharap, pelaksanaan PPDB di Kota bandung terus mengalami perbaikan. Tahun depan harus lebih baik dibandingkan tahun lalu.
“Kita berharap PPDB di tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Untuk itu sosialisasi, evaluasi dan inovasi akan terus kita lakukan demi terciptanya PPDB yang lebih baik,” ujarnya.
Workshop ini diikuti ratusan kepala sekolah, guru dan pengawas tingkat sekolah dasar di Kota Bandung. Materi dalam workshop di antaranya menggelar simulasi interaksi guru dan orang tua siswa, pemaparan inovasi dan evaluasi pengawasan. (yan)