Mendag Enggartiasto Terima Gelar Dr HC UPI

Rektor UPI Asep Kadarohman mengatakan, pemberian gelar honoris causa kepada Enggartiasto tak lepas dari sepak terjangnya selama ini. Enggar merupakan sosok pembelajar yang mampu belajar dari lingkungannya. Hal itu juga yang mengantarkan dia menjadi pengusaha sukses.

”Dia berhasil jadi inspirasi bagi orang di sekitarnya. Dia menjadi mentor, fasilitator, dan pendidik sehingga banyak wirausahawan baru yang meraih kesuksesan. Apalagi, kewirausahaan memiliki peran penting, di tengah revolusi industri keempat. Bagaiman  sektor ini mampu menciptakan lapangan usaha baru,” paparnya. (any/lip6/ign)

Pidato Enggartiasto Lukita

Izinkan saya memulai pidato ini dengan segala kerendahan hati, mengucapkan terima kasih atas penghargaan dan kepercayaan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Rektor, Wakil Rektor, Senat Guru Besar, serta seluruh sivitas akademika yang telah berkenan menganugerahkan saya, Doktor Honoris Causa di bidang Pendidikan Kewirausahaan.

Perkenan saya pada kesempatan ini menyampaikan beberapa pokok pikiran tentang Enterpreneurship atau Kewirausahaan.

Bagaimana mental enterpreneurship mengajarkan kita untuk berpikir Out of the Box dalam menyusun strategi dan rencana kerja, serta berani mengambil resiko untuk berinovasi menciptakan produk baru, menciptakan pasar baru, dan yang lebih penting, bagaimana sifat–sifat entrepreneurship dan cara kerja seorang entrepreneur dapat diterapkan di mana pun kita bekerja dan berkarya.

Di tahun 2018, berdasarkan laporan Global Entrepreneurship Index yang menilai ekosistem suatu negara, untuk menghasilkan entrepreneur, negara-negara seperti Amerika Serikat, Swis, Kanada, Inggris dan negara maju lainnya menempati peringkat sepuluh teratas. Dari Asia, Hong Kong dan Taiwan menempati urutan ke 13 dan 18.

Namun, Indonesia hanya menduduki peringkat 94 dari 137 negara. Sementara negara tetangga seperi Singapore, Malaysia, Thailand, dan Filipina berada pada peringkat 27,58,71, dan 84 di atas Indonesia.

Mengapa demikian? Salah satu penyebab rendahnya entrepreneurship di Indonesia mungkin karena sistem pendidikan di Indonesia yang kurang mendorong anak didik untuk berkembang menjadi seorang entrepreneur.

Bahkan hingga kini status PNS masih dipandang profesi yang sangat prestigious. Kita masih melihat betapa lulusan sarjana masih berbondong-bondong melamar menjadi PNS dibandingkan memanfaatkan dan menerapkan pengetahuan yang diperolehnya di bangku sekolah dan pendidikan tinggi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan