Sementara untuk ban belakang, Michelin akan menggunakan ban yang memiliki alur asimetris. Dalam hal ini jenis kompon yang terdapat pada ban belakang sama seperti ban depan. Perbedaannya terletak di sisi kanan ban dimana pada bagian itu menggunakan karet keras.
Hal tersebut dilakukan agar ban dapat awet melahap lintasan yang banyak melakukan hardbreaking. Terlebih lagi Sirkuit Motegi memiliki tikungan kanan yang lebih banyak, alhasil beban sisi kanan ban akan lebih besar.
“Motegi merupakan sirkuit yang memiliki banyak sisi untuk melakukan pengereman keras. Jadi pembalap menuntut stabilitas dari ban depan. Mereka juga membutuhkan ban belakang untuk menurunkan tenaga ketika mereka membutuhkan,” ujar Piero Taramasso selaku Manager Michelin untuk kejuaraan roda dua sebagaimana dikutip Motogp.com
Tidak hanya itu saja, Michelin juga telah menyediakan ban khusus untuk lintasan basah, mengingat musim kemarin Sirkuit Motegi terus diguyur hujan. Ban tersebut tersedia dalam dua jenis kompon, yakni soft dan medium.
“Tahun kemarin hujan turun selama satu minggu. Meskipun kami tidak mau hal tersebut terjadi lagi, namun Michelin harus memikirkan langkah panjang menghadapi lintasan basah,” jelasnya.
Kombinasi dari suhu, cuaca dan bentuk lintasan tersebut yang kerap membuat seluruh tim kewalahan menjinakkan Sirkuit Motegi. Alhasil pemilihan ban menjadi salah satu faktor dalam menentukan keberhasilan di seri tersebut. (mat/JPC)