NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengapresiasi atas perjuangan seluruh atlet Bandung Barat dalam ajang perhelatan Porda XIII Jabar 2018 yang digelar di Kabupaten Bogor kemarin. Kontingen Kabupaten Bandung Barat yang berkekuatan sebanyak 347 atlet putra dan 269 atlet putri yang turun di 49 cabang olahraga, berhasil finishdi peringkat keenam dengan raihan 40 emas, 50 perak, dan 109 perunggu.
Menurut Umbara, meskipun tidak sesuai dengan target awal yang dicanangkan yakni bisa bertahan di empat besar atau tidak keluar dari lima besar, posisi keenam masih bisa cukup baik mengingat hasil itu adalah murni berdasarkan perjuangan atlet di lapangan tanpa ada embel-embel apapun juga.
“Kita harus melihat hasil perjuangan para atlet yang sudah bekerja keras. Bahkan atlet ini merupakan asli warga Bandung Barat yang sudah berlatih cukup lama. Terkait soal tidak tercapai target itu hal biasa yang harus diapresiasi,” kata Umbara, kemarin.
Dirinya menyebutkan, di Porda tahun ini atlet dan pengurus berjuang semampu mereka karena ingin melihat prestasi yang diraih dengan cara-cara yang bersih. Jika pada Porda XII di Bekasi masih ada program Bapak Asuh bagi para cabor, tapi di Porda XIII program Bapak Asuh tidak ada. Sehingga, potensi atlet itu benar-benar berdasarkan kemampuan mereka sendiri dan mandiri.
“Memang saya sengaja meniadakan program Bapak Asuh bagi cabor karena saya ingin melihat kemampuan normatif prestasi atlet KBB. Ini menjadi tolok ukur bagi saya untuk menetapkan target pada porda mendatang. KBB akan menjadi tuan rumah bersama dengan Tasikmalaya dan Kabupaten Subang,” tuturnya.
Dirinya juga memastikan, perjuangan atlet KBB akan diberi penghargaan. Bagaimanapun mereka telah berjuang dan mengangkat prestasi olahraga KBB untuk bersaing dengan 26 kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. Namun, dirinya belum bisa memastikan dan menyebutkan berapa uang kadeudeuh yang akan diberikan kepada atlet karena masih akan dihitung sesuai dengan kemampuan anggaran.
Ketua Federasi Olahraga Karate Indonesia (FORKI) KBB Asep Dedi Setiawan mengatakan, peringkat keenam dalam porda kali ini murni prestasi atlet asal KBB. Semua capaian itu diraih oleh atlet dengan ‘berdarah-darah’ bahkan kadang harus memendam kekecewaan karena diperlakukan tidak fair dalam pertandingan yang berujung kepada kegagalan meraih medali.