BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil menyatakan akan fokus membenahi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam masa pertama kepemimpinannya sebagai gubernur. Untuk itu, dirinya akan menyerahkan pengelolaan Bank Jabar Banten (BJB) pada Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
Emil -sapaan Ridwan Kamil- mengatakan, pengeloaan BJB yang diserahkan kepada Uu akan berlangsung dalam satu tahun pertama masa kepemimpinannya. Penyerahan atas pengeloaan BJB, ungkap dia, tidak lepas dari Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi).
“Dalam setahun pertama ini saya lagi fokus internal, ke dinas dulu yang berjumlah 54,” kata Emil di Bandung, kemarin.
Dikatakan Emil, nantinya yang berwenang dalam mengelola semua aspek Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah Uu Ruzhanul Ulum. Tidak hanya BJB, dirinya juga menyerahkan pengelolaan BUMD yang ada di Jawa Barat kepada Uu.
Emil menyebutkan, penyerahan kewenangan pengelolaan BUMD merupakan hal yang wajar dilakukan. Terlebih, kata dia, tugaswakil gubernur adalah mengisi Tupoksi dirinya sebagau gubernur.
“Untuk mengawal semua urusan dimulai dengan evaluasi semua performa. Semuanya akan dicek. Diaudit dulu lah,” kata dia.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membenarkan penyerahan pengelolaan BJB yang diberikan kepadanya. Untuk itu, Uu mengaku tengah menyoroti BJB dan meminta agar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) segera dilaksanakan.
“Iya, makanya saya minta RUPD dilakukan November agar bisa mengambil berbagai kebijakan, seperti mekanisme pengangkatan direksi,” kata Uu.
Uu mengungkapkan, dengan percepatan RUPS nantinya akan berdampak pada jenjang karir di BJB bisa berjalan dengan baik. Sehingga, karyawan maupun pekerja akan mendapatkan penghargaan yang pantas sesuai prestasi yang ditorehkan.
“Mereka yang sudah membesarkan, berjasa dan lebih tahu tentang BJB mereka yang di dalam. Jadi sudah sepantasnya mendapatkan penghargaan dan promosi jabatan,” kata dia.
Dengan begitu, Uu menilai kultur kedaerahan antara Jawa Barat dan Banten akan semakin terlihat dan terasa dalam tubuh BUMD tersebut. Akan tetapi, dirinya mengaku belum mengantongi nama kandidat yang akan mengisi jajaran direksi BJB.
“Orang Jawa Barat harus menjadi ruh nya, urat nadi dalam pengelolaan BJB ini. Bukan berarti yang lain tidak boleh,” kata dia. (*)