BANDUNG – Teriknya panas di Kota Bandung banyak dirasakan oleh masyarakat dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan penjelasan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Prakirawan cuaca Hendarmin menjelaskan, panasnya kota Bandung terjadi karena posisi matahari tepat berada di lintasan atau garis edarnya yaitu pada tanggal 23 September lalu.
Menurutnya, Fenomena tersebut dikatakan sebagai Equinox. Hanya saja, lanjut dia, karena matahari terus bergerak menuju belahan bumi selatan dan biasanya tiap tahun posisi matahari tepat berada di -6 ° Lintang Selatan terjadi pada antara tanggal 5 sampai 10 Oktober. Sehingga pada saat ini (suhu) terasa lebih panas itu dikarenakan matahari tepat berada di lintasan sekitar Pulau Jawa
’’Jadi masyarakat Bandung dan sekitarnya akan merasakan lebih panas dari biasanya,”jelas Hendarmin ketika ditemui kemarin,. (8/10).
Kendati begitu, lanjut dia, proses tersebut tidak akan berlangsung lama. Sebab matahari akan terus bergerak ke arah selatan. Sehingga, masyarakat tidak perlu merasa khawatir.
“Matahari terus bergerak ke selatan menuju lintang -23,5 ° terjauh yang akan terjadi pada bulan Desember,” kata dia
Hendarmin memaparkan, untuk suhu maksimal di Bandung biasanya akan bekisar di antara 30-33° Celsius. Tercatat, pada Minggu kemarin suhu maksimal berada di 32,4° Celsius dan suhu minimum 19,8 ° Celsius.
“Suhu tertinggi di Bandung yang tercatat alat pengukur suhu udara adalah 36 derajat celcius pada bulan April 2011 dan suhu minimum absolut yaitu 11,2 di bulan Agustus 1987,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi dari sengatan matahari ini, masyarakat dihimbau agar menggunakan penghalang di antaranya baju lengan panjang, atau payung. Namun, untuk bagian wajah bisa menggunakan sun block dan kacamata hitam untuk pelindung mata.