Dedi menambahkan, klarifikasi yang dilakukan oleh Prabowo dalam jumpa wartawan justru dianggapnya sebagai konfirmasi atas ketidakcermatannya menyusun tim.
”Tentu disayangkan, Prabowo justru membuka peta pertarungan politik semin jelas, setidaknya ada tiga kelemahan Prabowo yang ia sampaikan, dan ini menjadi pelajaran penting bagi petahana dalam menyerang, yaitu Prabowo grusa-grusu (terburu-buru), ia mudah percaya, dan tim yang ia susun masih baru, tiga hal ini semakin menyudutkan dirinya sendiri, dan sekali lagi ini peluang untuk ditinggalkan pemilih yang belum solid” pungkasnya.
Meskipun demikian, Dedi tidak menampik bisa saja ada hal lain yang tidak terpikirkan oleh publik, terkait manuver politik yang sedang dimainkan Prabowo.
”Tentu kita hanya tau apa yang mengemuka, di belakang itu bisa saja ini bukan kejadian tanpa rencana, dalam politik segala sesuatu memiliki konsekuensi logis, bahkan untuk kalah sekalipun, tetap saja ada strateginya” tutupnya. (ign/ald/ign)