BANDUNG – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung memfasilitasi para pencari kerja dengan menggelar bursa kerja selama dua hari sejak Kamis (27/9) hingga Jumat (28/9) di Halaman Carrefour Kiara Condong, Bandung. Gelaran ini merupakan kali kedua di tahun 2018 ini.
Kepala Disnaker Kota Bandung Asep Cucu Cahyadi melalui Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Marsana mengatakan, sedikitnya 40 perusahaan ikut ambil bagian dalam bursa kerja kali ini. Puluhan perusahaan tersebut menyediakan sebanyak 5.000 lowongan pekerjaan (loker) dari target 3.000 yang dibutuhkan.
“Bulan November ini kami akan kembali menyelenggarakan kegiatan yang sama. Tempatnya kami rencanakan di Lotte Mart,” kata Marsana kepada Jabar Ekspres.
Marsana mengungkapkan, angka pengangguran di Kota Bandung pada tahun 2017 lalu menurun dari 107 ribu menjadi 102 ribu. Atau dari 9,5 persen menjadi 8,4 persen. Masalah pengangguran, kata dia, karena banyaknya masyarakat pendatang dari luar kota yang masuk ke Bandung dan belum memiliki pekerjaan.
“Dengan bursa kerja ini, sebagai salah satu fungsi layanan antarkerja untuk membantu mempertemukan pencari kerja yang sering kesulitan mendapatkan informasi lowongan kerja dengan perusahaan dalam mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas,” jelasnya.
“Pencari kerja juga bisa secara langsung melamar dan berkomunikasi pada perusahaan yang diinginkan sesuai dengan kompetensinya,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, bursa kerja ini membuka kesempatan bagi perusahaan untuk memberikan informasi tentang perusahannya tersebut secara luas dalam usaha memperoleh calon tenaga kerja dengan kualifikasi yang diinginkan.
“Juga memberikan wawasan baru mengenai persaingan dunia kerja dan strategi peningkatan karir bagi pencari kerja maupun kalangan professional,” tuturnya.
Dalam bursa kerja ini, pihak Disnaker juga membuka stan dengan menampilkan produk-produk sebagai hasil pelatihan yang diselenggarakan oleh Disnaker Kota Bandung untuk menciptakan wirausaha baru di Kota Bandung.
Marsana menambahkan, pihak Disnaker Kota Bandung juga memfasilitasi para penyandang disabilitas untuk bisa masuk kerja. Tahun lalu, kata dia, sebanyak 68 penyandang disabilitas mampu bekerja di perusahaan. Bekerja sama dengan Me Profam dan The Network Disabilitas. “Tahun ini kami bekerja sama dengan Alfamart dan Difago sebagai komunitas disabilitas menyeleksi sekitar 40 orang. Mereka yang merupakan cacat bisu, tuli, atau cacat fisik yang tidak terlalu berat,” paparnya.