JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi akan memanggil petinggi klub Liga Indonesia dalam waktu dekat. Hal ini terkait penghentian kompetisi selama dua pekan usai insiden pengeroyokan suporter akhir pekan lalu.
Menpora memang telah memutuskan untuk menghentikan kompetisi sepak bola Indonesia hingga dua pekan mendatang. Selama waktu tersebut nantinya akan ada pertemuan dengan para petinggi klub untuk membicarakan keamanan saat pertandingan kembali digelar.
“Selama dua minggu akan kami panggil semuanya. Kami akan duduk bareng-bareng, sehingga saat liga diputar kembali betul-betul merasa aman, tenang, fans senang, sehingga menghasilkan liga yang baik,” kata Menpora saat takziah ke rumah Haringga di Cengkareng, Jakarta Barat, kemarin.
Menurut Menpora, dengan terciptanya pertandingan yang aman, maka kualitas para pemain pun bisa ikut terdongkrak. Untuk itu, selain adanya pertemuan tersebut, Menpora juga meminta adanya tindakan hukum yang adil.
“Harus ada penegakan hukum seadil-adilnya. Bagaimana caranya kita nanti melakukan edukasi dan pembelajaran yang bikin suporter happy, suporter yang tak brutal, dan terorganisir,” katanya.
Untuk menciptakan kondisi seperti itu, Menpora meminta kepada PSSI untuk dibuatkan aturan yang tepat. Sehingga para suporter klub bisa rukun dan mendukung tim dengan aman.
“Penting dibuatkan regulasi dan aturan oleh federasi (PSSI) maupun operator sepak bola kita,” tutupnya.
Sebelumnya, Manajemen Persib Bandung mengucapkan rasa berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Haringga Sirla. Anggota The Jakmania tersebut menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan Bobotoh dalam laga Persib melawan Persija. Pria berusia 23 tersebut tewas usai dipukuli menggunakan benda tumpul di pelataran parkir Stadion GBLA.
“Keluarga besar serta pengurus dan manajemen Persib Bandung menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu pendukung Persija pada laga di GBLA tanggal 23 September kepada keluarga korban dan juga kepada The Jakmania dan kepada Persija Jakarta,” ujar Kuswara S. Taryono mewakili manajemen Persib.
Dia menyayangkan ada aksi barbar yang dilakukan oleh pendukung Persib. Karena ini sama sekali tidak mencerminkan rasa humanis mereka terhadap sesama manusia. Perbuatan biadab itu pun bisa terjadi karena adanya fanatisme berlebihan dalam mendukung klub sepakbola favoritnya. (isa/bbs)