Wisata Heritage Akan Diresmikan

CIMAHI – Untuk meningkatkan wisata di Kota Cimahi, Pemerintah setempat memberikan pelatihan kepada 45 orang jajaka dan mojang untuk menjadi pemandu wisata Heritage.

Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, menjadi pemandu wisata diperlukan pengetahuan. Sehingga, bisa jelaskan kepada wisatawan.

Menurutnya, untuk mendapatkan pengetahuan ini Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) memberikan pelatihan dan pengatahuan mengenai keberadaan gedung-gedung tua yang tersebar di setiap sudut kota Cimahi.

“Jadi jika wisatawan menikmati wisata militer akan lebih tau sejarah dari apa yang dikunjunginya,” kata Ngatiyana ketika membuka pelatihan pemandu wisata kemarin. (24/8).

Dia mengatakan, pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan terhadap para wisatawan. Sehingga, sejarah keberadaan Heritage di Cimahi dapat diketahui oleh masyarakat luas.

Ngatiyana menuturkan, mojang jejaka yang menjadi pemandu wisata merupakan hasil dari seleksi dan akan dibagi tugas disebar ke setiap tempat wisata militer yang ada di Kota Cimahi.

’’Tempat wisata tersebut akan dimulai dari Pusdik Armed, Rumah Sakit Dustira, Stasiun, Pemasyarakatan Militer, Kerkof Kuburan Belanda hingga Kampung Adat Cireundeu,’’kata Ngatiyana.
Dia menuturkan, wisata militer nantinya akan dilengkapi dengan koleksi foto-foto sejarah Kota Cimahi, outbond, pelatihan belanegara dan kuliner.

Sedangkan ditempat militer, lanjutnya, akan menyediakan teater terbuka dan menyiapkan alutsista yang dimiliki anggota militer, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak militer.

Ngatiyana menambahkan, untuk fasilitas transportasi pihaknya akan menyediakan kendaraan khusus seperti Bandung Tour On The Bus (Bandros), tetapi akan dikemas secara berbeda.

“Tapi untuk sementara kita akan menyediakan mobil TNI yang di Kota Cimahi, seperti mobil truk kreo atau mobil antik milik militer saat launching pertama,” katanya.

Wisata heritage militer, lanjutnya, dilakukan atas kerjasama pihak pemkot dan pihak TNI. Sehingga launching yang akan dilakukan bersamaan dengan Hari Juang Kartika ini harus diketahui oleh petinggi TNI Angkatan Darat hingga Mabes TNI.

“Kerjasamanya secara pendahuluan sudah dengan anggota militer. Tinggal pelaksanaannya nanti tinggal spesifik, kita tinggal mengajukan surat permohonan untuk mengadakan launching wisata heritage,” tandasnya. (ziz/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan