SPANYOL – GP Aragon akan menjadi momen mendebarkan dalam kompetisi MotoGP musim ini. Sebab empat kekuatan besar akan bersaing dalam balapan yang digelar Minggu (23/9) nanti.
Tidak dapat dipungkiri, Marc Marquez memang memiliki keuntungan dalam lomba di Aragon. Dengan status pembalap tuan
rumah ditambah lintasan yang sudah dikenalinya, tentu menjadi peluang emas bagi The Baby Alien untuk meraih hasil maksimal.
Kendati demikian, Marquez tidak dapat sepenuhnya bernapas lega. Sebab duo Ducati, Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo dapat menjadi ancaman besar dalam memperebutkan podium tertinggi.
Berkaca dari seri-seri sebelumnya, keduanya dapat meraih hasil yang gemilang.
Tercatat Dovizioso mampu lima kali naik podium, yakni seri Qatar, Italia, Republik Ceko, Austria, dan San Marino. Sementara rekan satu timnya, Lorenzo berhasil empat kali masuk podium, yakni di seri Italia, Catalunya, Republik Ceko, dan Austria. Dengan begitu tim Ducati berhasil meraih podium sebanyak enam kali dari 12 seri yang sudah dilaksanakan.
“Dalam sisi kecepatan, keduanya sangat luar biasa. Dovi lebih cepat saat lomba diadakan di San Marino. Tapi di akhir balapan, Jorge dapat lebih cepat,” ucap Marquez sebagaimana dikutip dari laman resmi MotoGP.
Dari kedua pembalap tersebut, Marquez mengaku lebih mewaspadai Dovi. Sebab Dovi saat ini menempati posisi kedua dalam tabel klasemen sementara.
“Saya merasa Dovi yang perlu diwaspadai. Karena dia hampir mendekati gelar juara. Tapi menurut saya keduanya seimbang karena mereka sama-sama cepat dan mereka berdua ingin menjadi pembalap tercepat di timnya. Jadi dengan adanya kompetisi internal akan membuat mereka menjadi lebih cepat,” ucapnya.
Tidak hanya itu saja, masih terdapat satu orang lagi yang patut diwaspadai oleh Marquez. Dia adalah pembalap legendaris asal Italia, Valentino Rossi.
Memang dalam seri-seri sebelumnya, The Doctor kesulitan dalam meraih podium. Dia hanya mampu meraih lima lima podium dari seri-seri sebelumnya, dimana empat di antaranya hanya berhasil meraih podium ketiga dan sisanya podium kedua. Bahkan tercatat dalam sejarah, Vale selalu gagal meraih hasil maksimal ketika lomba diadakan di Aragon.