Cianjur Kembangkan Varietas Beras Hitam

Padahal, tidak sedikit petani di sana yang melestarikan beras hitam. Menurut Asep, meskipun kalah saing dengan beras biasa, para petani tetap ingin meneruskan pertanian beras hitam yang diperoleh secara turun temurun itu.

Akan tetapi, beberapa dari mereka mencoba untuk konsisten menanam beras hitam selama dua kali musim tanam. Supaya tidak menurunkan kualitas beras, penanaman dilakukan bergilir dengan beras biasa. “Jadi hasilnya juga tidak menentu, tapi sekali tanam bisa sampai 1 ton basah untuk yang benar-benar konsisten. Diolah bisa menjadi 60 kilogram beras kering,” ujar dia.

Asep sejauh ini hanya mengandalkan market place untuk memasarkan beras khas Campakamulya itu. Soalnya, jika menjual ke pengepul pun kurang begitu laku.

Hingga saat ini, konsumen beras hitam desa tersebut lebih banyak berasal dari Bandung, Lombok, dan beberapa kota di luar pulau Jawa. Ia konsisten menawarkan beras hitam seharga Rp 25 ribu per kilogram.

“Harapannya sih, masyarakat lokal nantinya bisa konsumsi juga. Karena beras hitam ini sebenarnya bagus untuk obat diabetes, lebih bagus dibandingkan beras merah,” ujar dia. (bay/yhi)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan