TASIKMALAYA – Dalam rangka meningkatkan daya saing IKM Makanan dan Minuman di pasar global saat ini Unit Pelaksana Teknis Daerah Industri Pangan, Olahan dan Kemasan (UPTD – IPOK) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat terus mendorong para pelaku IKM untuk memperbaiki dan mempercantik kemasan dari produk mereka melalui kegiatan Layanan Desain Kemasan dengan memberikan fasilitasi desain kemasan bagi para IKM.
Kali ini Kegiatan Layanan Desain Kemasan dilaksanakan di Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Kerajinan Tasikmalaya Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 5 Kota Tasikmalaya dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang pelaku IKM Makanan Ringan pada Selasa lalu. Acara dibuka oleh Kepala UPTD-IPOK, Ellyn Setyairianti dan dihadiri oleh Kepala Dinas KUMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya H.M.Firmansyah.
Menurut Ellyn, kemasan memegang peranan yang besar dan penting dalam kehidupan manusia. Hampir semua produk membutuhkan kemasan, seperti makanan dan minuman, kosmetik, obat obatan ataupun produk produk kebutuhan rumah tangga lainnya. Oleh karena peranan yang penting itulah, maka kemasan harus dibuat dengan memenuhi standar yang tinggi dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditetapkan baik oleh BPOM ataupun oleh lembaga lembaga Internasional, seperti ISO (GMP, HACCP), CE, dan lainnya.
”Dengan demikian produk-produk yang dikemas tersebut bisa dikonsumsi dengan baik, sehat dan aman,” kata Ellyn.
Dia melanjutkan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan menjelaskan, ada beberapa hal penting yang harus tercantum dalam label kemasan. Antara lain, nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor, halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi, tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa, nomor izin edar bagi Pangan Olahan, asal usul bahan pangan tertentu.
Kemasan seringkali disebut sebagai “the silent sales-man/girl” karena mewakili ketidakhadiran pelayan dalam menunjukkan kualitas produk. Untuk itu kemasan harus mampu menyampaikan pesan lewat komunikasi informatif, seperti halnya komunikasi antara penjual dengan pembeli.
”Para pakar pemasaran menyebut desain kemasan sebagai pesona produk (the product charm), sebab kemasan memang berada di tingkat akhir suatu proses alur produksi yang tidak saja untuk memikat mata (eye-cathing) tetapi juga untuk memikat pemakaian (usage attractiveness),” jelasnya.