SOREANG — Setelah banyaknya dukungan dari berbagai pihak yang peduli terhadap anak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung optimis pada 2020 nanti secara resmi Kabupaten Bandung menjadi kota layak anak.
Bunda PAUD Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina mengatakan, kepedulian terhadap anak-anak bukan saja dilakukan oleh pemerintah. Akan tetapi telah menjadi tanggungjawab semua pihak.
“Beruntung sekali pada kesempatan ini hadir semua civitas pemerhati anak, dari mulai pengawas, penilik, kepala sekolah dan sejumlah Kepala OPD seperti dari Dispusip, Disdik, Dishub dan Badan Keluarga Berencana,jelas Kurnia ketika ditemui dalam peringatan hari anak nasional kemarin. (13/9).
Menurutnya, semakin besar memberikan perhatian keberpihakan kepada anak, Insya Allah keberadaan Kabupaten Layak dan Ramah Anak bisa terealisasi.
Nia mengatakan, ada tiga program pendukung tewujudnya kota layak anak di antaranya, yel-yel anak harga mati, karena anak Kabupaten Bandung harus cerdas, sehat, ceria dan berakhlak mulia,” katanya.
Kemudian kedua, lanjut Nia, program Saperak (Sahabat Perlindungan Anak) sebagai upaya preventif pencegahan kekerasan terhadap anak.
Serta yang terakhir program GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat dan Tumbuh). “Mudah-mudahan ketiga program itu bisa dibarengi dan disempurnakan,” katanya.
Ketua panitia kegiatan Hari Anak Nasional kabupaten Bandung, Kinkin Kornelia mengatakan, sekitar 2000 anak yang turut memeriahkan kegiatan tersebut berasal dari Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) dan IGTKI Kabupaten Bandung.
“Lomba-lomba akan mereka ikuti, antara lain lomba menggambar dan mewarnai. Masih banyak juga lomba lainnya. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi, kemandirian dan semangat anak-anak,” ujar Kinkin di sela kegiatan.
Tema yang diusung pada Hari Anak Nasional 2018 ini, yakni. GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat dan Tumbuh). “Tujuan lainnya dari acara ini, agar anak-anak paham dan lebih mengenal serta akrab dengan sejarah,” ujar katanya.
Sementara Kepala Bidang PAUD dan PNFI Disdik Kabupaten Bandung, Junjunan menuturkan, anak-anak merupakan generasi emas yang harus terus dipupuk dan diarahkan sesuai perkembangan zaman. Selain itu, diharapkan tidak ada tindak kekerasan oleh orang tua kepada anak.
“Dengan potensi anak yang dimiliki, diharapkan bisa berkembang. Saat ini jumlah lembaga PAUD yang terdaftar di Kabupaten Bandung mencapai 1500 lembaga. Selain itu, 523 Taman Kanak-kanak (TK), tempat kursus sebanyak 106 lembaga dan 58 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),” pungkasnya (rus/yan)